Gawat! Penelitian Terbaru Ungkapkan Kalau Kandungan Gizi Beras Semakin Menurun

Semua padi ditanam di luar ruangan dan terkonsentrasi dengan atmosfer karbon dioksida dari 568 hingga 590 bagian per juta.

Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR / RAGIL WISNU SAPUTRA
ANGIN KENCANG -- Kondisi areal persawahan tanaman padi di Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang rusak akibat dilanda hujn deras disertai angin kencang, Minggu (10/4/2016). 

Sementara berkurangnya gizi pada beras disebabkan oleh konsentrasi CO2 yang terus meningkat di atmosfer Bumi.

"CO2 adalah faktor yang dapat membuat tanaman tumbuh lebih banyak," kata Lewis Ziska, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.

"Namun, bila tumbuhan tumbuh lebih banyak bukan berarti kualitas tanaman akan bagus," tegasnya.

Mengingat konsentrasi CO2 di atmosfer saat ini adalah yang tertinggi sejak 800.000 tahun terakhir, sangat mungkin beras saat ini juga telah kehilangan separuh kandungan gizinya.

Namun, hal itu masih dugaan dan belum diteliti.

Mungkin perlu membandingkan beras hari ini dengan beras dari beberapa dekade lalu yang telah diawetkan untuk membuktikannya.

Chuck Rice, profesor Agronomi dari Universitas Kansas mengomentari, mungkin penurunan kualitas tidak hanya terjadi pada beras namun juga tanaman lain.

"Ada laporan lain yang telah menguji biji-bijian di laboratorium, kandungan protein di dalamnya turun 2 hingga 10 persen saat ada di bawah konsentrasi CO2 yang tinggi," kata Rice.(TRIBUNJOGJA.COM)


Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved