Mengintip Warga Merapi yang Selalu Siaga Pasca-Letusan Freatik, Kunci Motor Tetap Menancap
Pasca- letusan freatik Merapi, masyarakat di sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa.
TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA - Pasca- letusan freatik Merapi, masyarakat di sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa.
Meski demikian, mereka sudah menyiapkan peralatan dan perlengkapan jika sewaktu-waktu terjadi letusan lebih besar.
Dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, di sekitar Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, beberapa warga masih beraktivitas di sekitar rumahnya.
Sunaryo adalah salah satunya.
Meski selama ini tinggal di hunian tetap Karangkendal, Desa Umbulharjo, namun dia masih memiliki warung bekas rumahnya di Dusun Kinahrejo.
Baca: Oh In Kyun Harus Absen Saat Menantang Bali United, Menurut Mario Gomez Ini Pemain Penggantinya
Baca: Tim Penyelidik Sebut Rudal yang Tembak Pesawat Malaysia MH17 Milik Militer Rusia
Namun kini warungnya tutup karena bulan puasa.
"Tidak karena letusan ini, tetapi memang kalau puasa tutup," katanya saat berbincang, Kamis (24/5/2018).
Bersama istrinya, Sunaryo mengunjungi bekas rumahnya yang luluh lantak akibat erupsi tahun 2010 lalu.
Daftar 18 Pemain Persib Bandung yang Diboyong Mario Gomez untuk Hadapi Bali United https://t.co/zg4bKcKJp0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 24, 2018
Kini rumahnya sudah diubah menjadi warung demi menopang kehidupan sehari-hari.
"Saat erupsi lalu (2010) bapak, ibu, dan anak saya meninggal dunia. Rumahnya di situ di bawah. Kami masih satu RT dengan Mbah Maridjan (juru kunci Merapi). Waktu itu saya sudah sampai Tridadi," tuturnya.
Dia mengaku saat ini lebih tenang tinggal di huntap yang berjarak 8 kilometer dari puncak Gunung Merapi bersama warga lainnya.
Meski demikian, ia tetap wspada jika terjadi letusan besar.
Baca: Resmi, Situs Nuklir Punggye-ri di Korea Utara Dihancurkan
Baca: Heboh Video Polisi, Diduga Minta Uang Saat Tilang Pengendara di Makassar
Di Dusun Panguk, beberapa warga tampak beraktivitas seperti biasa.
Padahal sekitar pukul 10.48 WIB terjadi kembali letusan freatik.
"Kami di sini ya biasa saja. Tetapi kalau malam warga yang laki-laki ronda di sini, jaga saja kalau terjadi aktivitas Merapi yang membahayakan," kata salah seorang warga Panguk, Bardi Wiyono.
Saat ini, Bardi sudah mengamankan beberapa surat berharga.
'Adu Mulut' dengan Deddy Corbuzier, Najwa Shihab Ngotot https://t.co/OisWfVcjlj via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 24, 2018
Selain itu, kunci sepeda motor selalu tertancap di kendaraan.
Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, tinggal tancap gas.
"Kuncinya tidak pernah dilepas, jadi siaga. Dari delapan kali letusan (saat wawancara belum mengetahui ada letusan pukul 10.48 WIB) di sini yang tidak terdengar dua kali yang tadi pagi dan kemarin," ucapnya.
Kawasan Merapi juga masih dikunjungi wisatawan.
Beberapa turis asing tampak asyik mengendarai jip yang disediakan paguyuban asosiasi wisata jip.
"Sesuai SOP saat ini, rute lava tour menggunakan jip sampai Watu Ngaliyan," kata Ketua Paguyuban Asosiasi Wisata Jip wilayah barat, Dardiri Namun demikian, Dardiri mengatakan saat ini pada Bulan Ramadhan, pengunjung tidak terlalu banyak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Warga Merapi Pasca-letusan Freatik, Kunci Motor Tak Pernah Dilepas"