Ngeri, Kaki Menyembul dari Areal Pemakaman, Ada Motif Asmara di Baliknya
Sunarti pun mengancam akan menggunakan anak tersangka yang masih berusia 20 tahun untuk menggantikannya.
Nur Kholik beralasan tidak mau melakukan hubungan seksual karena memegang kuat nasihat istrinya yang melarangnya main perempuan maupun merusak pagar ayu orang lain.
Pembunuhan itu pun diawali dengan janji bertemu di Desa Tegowangi Kediri pada Rabu (16/5/2018).
Saat itu, Sunarti menjemputnya dengan mengendarai mobil.
Keduanya kemudian menghabiskan waktu berkeliling kota.
Di sela jalan-jalan itu, pembunuhan terjadi di Jalan Brawijaya, Kota Kediri.
Setelah membunuh Sunarti, Nur Kholik mengaku bingung hingga akhirnya berencana mengubur jasad korban di pemakaman umum Desa Tegowangi.
Saat datang ke sana sore hari, kondisi makam masih banyak pengunjung yang nyekar sehingga dia mengurungkan niatnya.
Dia baru kembali ke areal pemakaman pada sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca: Wow! Selembar Tulisan Tangan Karl Marx Dibanderol Rp 7,8 Milliar
Saat sepi, dia memakamkan Sunarti.
Suasana makam yang gelap membuat Nur Kholik tidak bisa membuat makam yang dalam dan menutup kembali lubang dengan tidak sempurna.
Saat mengubur, dia sempat memadatkan makam dengan cara menginjak-injaknya sehingga diduga membuat ada darah pada bagian hidung korban saat ditemukan.
Selain itu, bagian tubuh korban, yakni kakinya, juga tidak semuanya terkubur.
Tersangka yang mendekam di tahanan Mapolres Kediri itu dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP. (Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selingkuh, Motif Asmara di Balik Kasus Kaki Menyembul di Pemakaman"