Aa Gym Masuk Daftar 200 Nama Mubalig, Tapi Aa Gym Malah Gelisah, Ini Curhat Lengkapnya!
Rilis 200 mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) mencantumkan nama KH Abdulan Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rilis 200 mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) mencantumkan nama KH Abdullan Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym.
Apa yang dirasakan Aa Gym mendapati namanya ada dideretan 200 nama-nama pendakwah top itu?
Dalam catatan yang ia unggah di akun Instagram-nya, lengkap dengan foto Aa Gym selakayknya dengan menulis sebuah surat, ternyata dia merasa gudah.
"Sehubungan adanya Daftar 200 Mubaligh dan nama Aa tercantum, seketika hati ini merasa sangat gundah," ujarnya dalam catatan itu, Senin (21/5/2018).
Aa Gym merasa dirinya belum layak disebut seorang ulama.
Belaian Terakhir untuk Adara di Liang Lahat, Ini 4 Fakta Mengharukan Pemakaman Istri Rasyid Rajasa https://t.co/8kp7lDGWFP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 21, 2018
Dia beralasan keilmuan dan pengalamannya belum sepadan dengan julukan ulama.
"Apalagi melihat guru-guru dan sahabat-sahabat Aa yang tidak diragukan lagi keilmuaan, kecintaan dan perjuangan untuk negeri tercinta ini, belum ada dalam daftar," ujarnya.
Aa Gym meyakini bahwa tujuan dibuat daftar itu bertujuan baik bagi bangsa Indonesia.
Hanya, daftar 200 nama mubaligh itu ternyata menimbulkan polemik.
Aa Gym menyarankan kebijakan tersebut dievaluasi dengan melibatkan MUI dan para pimpinan ormas Islam.
Dalam musyawarah tersebut, Aa Gym berharap akan menghasilkan kebijakan yang adil dan didukung oleh umat.
" Ini adalah ujian bagi kita bersama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, untuk terus semangat menjalin ukhuwah, saling menasehati dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran," ujarnya.
Tuai Kontroversi
Rilis 200 mubalig yang direkomendasikan dan dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) menuai kontroversi dari sejumlah kalangan.
Sebagian kalangan bahkan menganggap rilis tersebut kurang tepat karena tidak mewakili aspirasi umat. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin pun angkat bicara.
Dia menyampaikan permintaan maafnya pada mubalig atau penceramah yang merasa tidak nyaman karena namanya masuk dalam daftar rilis.
Baca: Mengejutkan! Wanita Ini Lahirkan Bayi Tanpa Rasakan Hamil di Daerah yang Dilarang Adanya Kelahiran
"Atas nama Kementerian Agama, selaku Menteri Agama, saya memohon maaf kepada nama yang ada di rilis yang merasa tidak nyaman namanya ada di sana," kata Lukman di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Baca: Tombol Darurat di Aplikasi Grab, Penumpang Minta Tolong Otomatis, Ini Cara Kerjanya!
Menurut Lukman, rilis tersebut dikeluarkan untuk memberi pelayanan atas kebutuhan masyarakat terkait penceramah atau mubalig.
Baca: Disebut Pengkhianat Bangsa, Pemain Timnas Qatar U-19 Asal Indonesia Ini Ungkap Nasionalisme
"Ini bukan seleksi, bukan akreditasi, apalagi standardisasi. Ini cara kami melayani permintaan publik," kata Lukman.
Lukman mengatakan rilis itu bukan dimaksudkan memilah-milah penceramah karena rilis dibuat sesuai dengan usulan beberapa kalangan yang sudah masuk ke Kementerian Agama dan akan terus di-update.
Baca: VIDEO: Pelaku Pelempar Rokok Kepada Orang Utan Menjadi Petugas Kebersihan Bandung Zoo
Tak heran dalam rilis Kementerian Agama juga menyertakan nomor WhatsApp yang bisa dijadikan sarana menyampaikan masukan yaitu (08118497492).
"Kami menerima banyak sekali masukan dari masyarakat. Dengan senang hati kami akan merilis beberapa yang belum masuk. Kami sudah menyatakan bahwa rilis ini sifatnya dinamis," kata Lukman.