Hemat BBM, Kemenristekdikti RI Berikan Alat Pembajak Sawah Berbahan Bakar Gas Elpiji kepada Petani
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI memberikan 18 buah alat pembajak sawah bagi petani di Cirebon.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI memberikan 18 buah alat pembajak sawah bagi petani di Cirebon.
Alat pembajak sawah tersebut tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tetapi, alatnya menggunakan bahan bakar gas elpiji 3 kg.
Alat tersebut diberikan langsung melalui Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir kepada petani di Desa Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jumat (18/5/2018).
Baca: VIDEO HEADLINE: Edisi Jumat 18 Mei 2018, Susah Bawa Uang Rp 87 Miliar
Baca: Kemenag Rilis Daftar Nama Penceramah yang Tidak Tergolong Radikal dan Intoleran
Sebelum diberikan kepada petani, alat tersebut diuji terlebih dahulu oleh Mohamad Nasir.
Para petani yang hadir tampak menyimak beberapa arahan yang diberikan dalam pengoperasian mesin tersebut.
Mesin itu adalah mesin yang diluncurkan ketiga oleh Kemenristekdikti RI.
Mario Gomez Sempat Berang Seolah Persib 'Dianaktirikan', Komdis PSSI Beri Obat Penawar https://t.co/qY63seXsle via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 18, 2018
"Ini kali ketiga kami membagikannya setelah di Jepara dan Tegal," ujar Menristekdikti Mohamad Nasir saat ditemui di Desa Wanakaya, Jumat (18/5/2018).
Tujuan diberikannya alat bajak itu dalam rangka penghematan terhadap penggunaan BBM.
Menurutnya, jika masyarakat menghemat akan mendapatkan keuntungan.
Masyarakat berkurang menggunakan BBM juga meruapakan harapan pemerintah.
"Kalau ini dilakukan secara terus menerus dan secara nasional, maka berapa BBM yang selama ini dikonsumsi oleh petani dan masyarakat akan dihemat," katanya kepada Tribun Jabar. (*)