Pilgub Jabar

Tb Hasanuddin: Doktor Spesialis Kurang Banyak di Daerah

Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan siap memberikan jaminan kepada rakyat Jabar dengan menyiapkan dokter spesialis

Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Dedy Herdiana
ISTIMEWA
Calon gubernur Jabar Tb Hasanuddin saat melakukan pengecekan kesehatan gratis di Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahma

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai bukti komitmennya dalam pemerataan akses kesehatan di seluruh Jabar, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan siap memberikan jaminan kepada rakyat Jabar dengan menyiapkan dokter spesialis di berbagai peloksok Jawa Barat.

Menurut Tb Hasanuddi, adalah fakta tenaga medis khususnya dokter spesialis di peloksok itu sangat kurang. Karena itulah dengan Program Jabar Cageur, pihaknya akan memberikan insentif kepada dokter spesialis agar mau bertugas di peloksok.

"Kami akan menerbitkan Kartu Jabar Cageur. Dan ini akan diberikan kepada mereka yang benar-benar tidak mampu atau rakyat miskin, sehingga tepat sasaran," ujar Tb di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, dari rilis yang Tribun Jabar terima pada Rabu (16/5/2018).

Baca: Pesan Misterius Terduga Teroris di Balik Penyerangan Mapolda Riau, Ini 4 Faktanya

Baca: Insiden Kaus 2019 Ganti Presiden di Debat Pilgub Jabar, Ketua Bawaslu Sebut KPU Bisa Menindak Asyik

Mantan Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, harus ada program yang akan mempermudah masyarakat mendapat akses berobat dari penyakit ringan hingga penyakit berat dan dilayani dengan baik.

Pelayanan kesehatan prima, harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Oleh karenanya, selain tentang sokter spesialis pasangan dengan sebutan Hasanah itu akan membangun empat rumah sakit rujukan provinsi, yang tersebar di wilayah strategis yang menjangkau seluruh masyarakat Jawa Barat.


"Selama ini Jawa Barat cuma punya 1 Rumah Sakit rujukan, Kita akan menambahkan jumlahnya di 4 penjuru, wilayah Timur, Selatan, Barat, dan Utara," ujarnya.

Selain itu, fasilitas kesehatan di daerah, juga akan terus ditingkatakan. Diantaranya, fasilitas ruang rawat inap baru bagi 1050 puskesmas yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Sehingga, sambung Kang Hasan, masyarakat yang berada di plosok tidak harus pergi ke rumah sakit daerah.

"Kalau yang berat penyakitnya, puskesmas tidak bisa menangani, baru dibawa ke rumah sakit rujukan provinsi. Khusus untuk dokter spesialis, sebetulnya itu banyak, tapi kenapa tidak mau ke daerah? makanya akan saya beri insentifnya 20 juta per bulan," ujar Tb. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved