Serangan Bom di Surabaya
Pria yang Tewas Setelah Baku Tembak dengan Densus 88 Ternyata Adik Kandung Terduga Teroris Sidoarjo
Keluarga terduga teroris yang baku tembak dengan Densus 88 ini adalah warga asli Surabaya dan merupakan adik kandung dari teroris Sidoarjo.
Warga mengaku terduga teroris tinggal di kawasan tersebut sekira satu tahun yang lalu.
"Satu tahunan mungkin," ujar warga.
Indekos tersebut diduga dihuni oleh lima orang, yakni seorang laki-laki, seorang wanita dan tiga anak-anak.
Selama itu, wanita terduga teroris bermata pencaharian sebagai pedagang.
Namun warga tak mengetahui pasti barang dagangan apa yang dijual oleh terduga.
Sedangkan untuk yang laki-laki, warga mengaku jarang bertemu.
Keluarga terduga teroris juga dikenal baik dan ramah.
"(Terduga teroris) sebagai ibu rumah tangga, ke pasar jualan, gak tau jual apa, yang laki-laki belum pernah ketemu," kata warga.
"Punya anak tiga, orangnya baik, ramah," pungkasnya.
Terduga teroris sempat didatangi orang asing
Sementara itu, Alif Bachtiar, salah seorang warga di kawasan Sikatan, mengatakan jika saat ini telah ada lima orang yang dibawa oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Kalau tidak salah ada lima mas, yang dibawa istri sama tiga anaknya, kayaknya suaminya tewas tadi ditembak," terang Alif sebagaimana dikutip dari Surya, Selasa.
Sebelum terjadi baku tembak, Alif mengaku melihat beberapa orang tiba di rumah kos terduga teroris tersebut.
Menurutnya, orang yang menghampiri terduga teroris tersebut mengendarai sepeda motor.
"Tadi ada yang datang bawa sepeda motor, terus ada yang diangkut bawa mobil travel," lanjutnya.