Serangan Bom di Surabaya
Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Ternyata Pengusaha, Ini Bisnisnya, Termasuk Golongan Berada ?
Dita juga tinggal di kompleks perumahan yang termasuk elit. Ia juga berasal dari golongan berada, pengusaha, dan berpendidikan baik.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Latar belakang keluarga pelaku bom bunuh diri di Surabaya mengejutkan publik.
Tak ada yang menyangka keluarga Dita Oepriarto yang ditnggal di kawasan Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya terlibat jaringan teroris.
Melansir dari Kompas, saat rumah pelaku digeledah oleh polisi, warga sekitar kompleks perumahan tersebut kaget.
Lyla, satu di antara warga setempat mengaku keluarga Dita Oepriarto bukanlah pribadi yang tertutup.
"Secara langsung tatap muka sih enggak pernah, tapi kata orang-orang sini mereka sering mengobrol juga dengan para tetangga, jadi bukan pribadi yang tertutup juga," ujar Lyla.
Penggeledahan ini juga didampingi oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Identitas pelaku bom bunuh diri ini mulai terkuak.
Ketua DPRD Surabaya Armuji yang memiliki bisnis di kawasan tersebut mengungkapkan Dita Oepriarto adalah seorang pengusaha.
"Saya sendiri tahunya Dita ini, dia seorang pengusaha. Itu rumahnya sendiri, dan kalau nggak salah sudah sekitar 12 tahun dia bersama keluarga tinggal di situ," jelasnya.
Armuji mengaku kurang begitu akrab dengan sosok Dita.
Hanya saja, ia mengetahui dari penuturan warga sekitar, Dita tidak berbeda dengan warga di kompleks rumahnya.
Ledakan Bom di Surabaya - Fakta yang Terungkap, Mulyo: Sebagian Tubuh Pelaku 'Terbang' https://t.co/JhDJqHtyUT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 14, 2018
Baca: Buntut Teror Bom di Surabaya, Kabupaten Garut Siaga Satu
Baca: UU Anti-Terorisme Belum juga Disahkan Padahal Korban Berjatuhan, KWI Pertanyakan Kinerja DPR
Dita juga tinggal di kompleks perumahan yang termasuk elit.
Ia juga berasal dari golongan berada, pengusaha, dan berpendidikan baik.
Tri Rismaharini ikut kaget dengan kasus bom bunuh diri kali ini, pasalnya sang pelaku berasal dari kalangan menengah ke atas, tidak seperti latar belakang pelaku terorisme lainnya.