Lagi-lagi Libatkan Anak Belia, Pelaku Teror di Mapolrestabes Surabaya adalah Sekeluarga
"Dirawat dulu, traumanya. Kalau sudah bisa diajak bicara nanti kita dalami lagi. Karena dia yang paling penting," katanya.
Kue keju Khas Jepang, Uncle Tetsu, Sudah Ada di Bandung Loh! https://t.co/DX45EVzvoM via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 14, 2018
"Isterinya yang diduga meninggal bernama Puji Kuswati. Kemudian anaknya yang perempuan berumur 12 tahun dan Pamela Rizkita (9 tahun)," ujar kapolri.
Di lokasi ledakan ketiga di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, kata Kapolri, pelakuanya adalah dua laki-laki yang juga merupakan putera dari Dita.
"Putera dari pak Dita, yang satu namanya Yusuf Fadil, usianya 18 tahun dan Firman, usianya 16 tahun," jelas Kapolri.
Sejauh ini sebanyak sepuluh korban luka-luka terdiri dari empat orang personel Polri dan enam warga sipil dalam bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Baca: Ada 20-an Perusahaan yang Terbukti Masih Membuang Limbah ke Citarum
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung menjelaskan, empat polisi yang menjadi korban luka-luka sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Personel Kepolisian yang sudah kita rujuk ke RS Bhayangkara, 4 anggota terluka," ujar Kombes Frans Barung kepada wartawan di media center polda Jatim, Senin (14/5/2018).
Begitu pula dengan enam masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan di Polrestabes Surabaya sudah dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan medis.
"Ada juga masyarakat yang terluka. Masyarakat yang terluka ada enam orang," katanya.
Menu Buka Puasa Khas Timur Tengah di Crowne Plaza Bandung https://t.co/HyoG0O4sR7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 14, 2018
Polda Jawa Timur menjelaskan bom meledak di luar area Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pukul 08.50 WIB.
Kombes Frans Barung memastikan pelaku yang membawa sepeda motor dan membonceng seorang perempuan, meledakkan bom di plang pintu masuk Mapolrestabes.
"Di luar area. Berarti di luar mako. Di plang masuk, di situ. Sebelum lapangan di Mapolrestabes Surabaya. Kalau liat cctv, (pelaku) membonceng perempuan," ujar Kombes Frans Barung.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen pol Mahfud Arifin menyatakan bahwa yang meninggal dunia di lokasi ledakan Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo bukanlah korban, tapi pelaku.
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Masih Anak-anak, Mendikbud: Ini Akibat Doktrin yang Menyesatkan
Para pelaku juga merupakan satu keluarga, baik, ibu dan anak pertamanya. Namun masih ada tiga anak pelaku yang selamat dan dirawat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/anak-kecil-yang-dibonceng-terduga-teroris-diangkut-petugas-kepolisian_20180514_142723.jpg)