Terpopuler

Wajah Cantik Sulastri Babak Belur & Giginya Rontok, Rayakan Ulang Tahun di RS, Lihat Ekspresinya

Sekitar pukul 20.00 WIB, Wawan memprovokasi tahanan lain untuk membuka paksa sel mereka.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar
Polwan Sulastri 

TRIBUNJABAR.ID - Insiden sadis di Rutan Mako Brimob, benar-benar menyisakan luka mendalam.

Petugas kepolisian pun menjadi korban jiwa.

Dari enam orang yang disandera berjam-jam, lima di antaranya meninggal dunia.

Namun, selain anggota Densus 88 Antiteror Polri, ada pula seorang Polwan yang sempat disandera para napi teroris di Mako Brimob.

Ia adalah Iptu Sulastri. Polwan cantik yang kini terkapar tak berdaya.

Wajahnya babak belur dihajar sejumlah napi.

Mereka menghajar Iptu Sulastri tanpa ampun.

Kini, kecantikannya seakan sirna dalam sekejap.

Wajah Iptu Sulastri tampak merah dan bengkak.

Di sekitar mulut, hidung, pipi, dan dagunya dipenuhi luka dan lebam.

Potret Ipu Sulastri yang tengah diperiksa ini diunggah akun Instagram @krishnamukti_91.

Brigjen. Pol. Krishna Murti adalah Karomisinter Divhubinter Polri. 

Melalui keterangan fotonya, Brigjen Krishna Murti menuliskan kata-kata menohok.

"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. ..
..
Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2... Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates." (Tribun Jabar/Widia Lestari)

Polwan Sulastri yang menjadi sandera para napi teroris di Mako Brimob
Polwan Sulastri yang menjadi sandera para napi teroris di Mako Brimob (Instagram)
 
Mako Brimob Mencekam

Sekelompok tahanan terorisme, diperkirakan berjumlah 130 orang, masih bertahan di Blok A, B, dan C Rumah Tahanan Brimob hingga Rabu (9/5) malam. 

Mereka menguasai enam pucuk senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek, serta menyandera seorang anggota Densus 88 Antiteror Polri. 

Kerusuhan Mako Brimob pecah sejak Selasa (8/5) malam, sekitar pukul 20.20 WIB.

Insiden diduga diawali tahanan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatera Selatan Wawan Kurniawan alias Abu Afif.

Berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Wawan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5), dibesuk keluarganya yang juga membawa makanan untuknya.

Namun, pengawal dari Densus 88 melarang pemberian makanan itu sehingga membuat Wawan marah.

"Sipir ***ing," suara Wawan berteriak bergema dari satu ruangan di Blok C, Rumah Tahanan, Markas Komando Brimob. Selepas teriakan itu, seorang polisi bernama Muhammad Ramdani mendekati sel.

Lantaran makanan itu dibawa petugas bernama Budi, Ramdani tak bisa memberikan makanan yang diminta dan akan mengusahakan makanan tersebut datang selepas salat isya.

Tak lama berselang, keributan muncul di blok.

Pintu menuju tempat olahraga dijebol dari penghuni Blok C

"Pemicunya adalah hal yang sepele, masalah makanan," kata Brigjen Mohamad Iqbal.

Wawan Kurniawan alias Abu Afif merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah Pekanbaru, Riau. 

Wawan ditangkap lantaran terlibat dalam latihan militer di Jambi dan Riau. 

Saat ditangkap pada Oktober 2017, Wawan diduga punya peran memotivasi kelompoknya menyerang kantor polisi.

Kelompok ini latihan persiapan teror (i'dad) dan latihan menembak di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau.

Salah satu peserta latihan adalah Beni Samsu Trisno (BST) alias Abu Ibrohim.

Baca: Ledakan Bom di Mako Brimob Ternyata dari Bom Rakitan yang Diledakkan Polisi

Baca: Seluruh Napi Teroris di Rutan Mako Brimob Langsung Dipindahkan ke Nusakambangan

Baca: Ini Urutan Kejadian Penyerbuan yang Mengakhiri Drama 36 Jam di Rutan Mako Brimob

Beni diduga terlibat perencanaan aksi teror dengan target kantor polisi di Pekanbaru. Ia ikut dicokok polisi pada Oktober 2017.

Tekait makanan yang dibawa keluarga ketika menjenguk Wawan, polisi melarang karena jamak diketahui di kalangan aparat, termasuk di lembaga pemasyarakatan, tahanan atau narapidana (napi) terorisme kerap kali mendapatkan barang-barang selundupan dari keluarga atau penjenguk, termasuk melalui makanan.

Barang tersebut, sekalipun tidak berbahaya, tak jarang berupa surat atau catatan, dari sesama anggota jejaring terorisme yang diindikasi cukup berisiko ketika menjadi cara mereka menebar pemahaman ekstrem/radikal.

Oleh karena itu, aparat bersikap lebih tegas. Kemarahan Wawan berlanjut setelah persidangan dan kembali ke tahanan di Mako Brimob.

Selasa sekitar pukul 17.00 WIB, Wawan menuntut dipertemukan dengan petugas untuk memprotes soal larangan pemberian makanan, sebelumnya. 

Namun, petugas yang ingin ditemui Wawan sedang tidak di tempat, dan Wawan diminta bertemu keesokan harinya.

Wawan rupanya tidak puas. Sekitar pukul 20.00 WIB, Wawan memprovokasi tahanan lain untuk membuka paksa sel mereka di Blok A, B, dan C Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Depok.

Mereka kemudian merangsek ke ruang interogasi, yang saat itu sedang ada polisi wanita Sulanstri yang tengah memeriksa tahanan baru, anggota JAD dari Ambon.

Para napi kemudian merebut senjata Sang Polwan dan memukulinya.

Dari insiden inilah kemudian para tahanan teroris menyerang aparat lainnya dan menyandera mereka. 

Para tahanan bahkan menjarah gudang barang bukti dan merebut sedikitnya enam senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek. (Tribun Medan)

Rayakan Ulang Tahun

Kerusuhan narapidana teroris di Rutan Mako Brimob, Depok berakhir Kamis (10/5/2018) pagi.

Seorang polisi wanita (Polwan), Inspektur Satu (Iptu) Sulastri juga menjadi korban dari kerusuhan berdarah saat melakukan penjagaan dalam rutan.

Iptu Sulastri adalah wakil komandan penjaga tahanan.

Ia disandera bersama 3 polisi lainnya yakni Brigadir Haris, Briptu Hadi Nata, dan Bripda Rahmadan.

Tak hanya polisi yang disandera, seorang bayi pun ikut disandera.

Baca: Astaga! Benarkah Ini Sosok Teroris yang Habisi Nyawa 5 Polisi? Lihat Fotonya

Wanita itu kini dirawat di rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kabarnya Iptu Sulastri sempat tak sadarkan diri akibat dihantam menggunakan tabung apar (tabung pemadam api) pada bagian bibirnya.

Wajah Iptu Sulastri pun tampak merah dan bengkak.

Di sekitar mulut, hidung, pipi, dan dagunya dipenuhi luka dan lebam.

Terlihat beberapa giginya rontok akibat kekejaman para teroris ini.

Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Rabu (9/5/2018).

Baca: Tak Disangka, Setelah Duel Berdarah di Mako Brimob, Polisi Suapi Makanan Kepada Napi

Potret Ipu Sulastri yang tengah dirawat diunggah akun Instagram @krishnamukti_91.

Brigjen. Pol. Krishna Murti adalah Karomisinter Divhubinter Polri. 

Melalui keterangan fotonya, Brigjen Krishna Murti menuliskan kata-kata menohok.

"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. ..
..
Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2... Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates."

Iptu Sulsatri
Iptu Sulsatri (Instagram)

Baca: Terkuak, Inilah Sosok Napi Teroris yang Siksa dan Injak Wajah Polisi yang Berdarah-darah, Sadis !

Kini, ketika dirinya sedang menjalani perawatan di rumah sakit, Iptu Sulastri mendapatkan kejutan.

Ya. Tepat hari ini, Iptu Sulastri sedang merayakan ulang tahun yang ke-38.

Masih berbalut kain kasa di wajah dan kepalanya, beberapa polwan lain datang menghampiri tempat tidurnya.

Para polwan ini membawakan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya.

"Bismillahirohmanirrahim, semoga panjang umur ya bu,"

Dibelakangnya para polwan yang lain berucap Amin, amin.

"Happy birthday ya bu, sehat selalu," ujar polwan pembawa kue.

Doa ini pun kembali di amin kan oleh polwan yang lain.

Iptu Sulastri pun meniup lilinnya dan memotong kue.

Iptu Sulastri nampak bahagia melihat kedatangan kawan-kawannya ini.

(Tribun Bogor)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved