Rusuh di Rutan Mako Brimob
Tak Disangka, Setelah Duel Berdarah di Mako Brimob, Polisi Suapi Makanan Kepada Napi
Dua orang polisi menyuapi makanan kepada narapidana yang tangannya tak bisa digunakan itu.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Drama penyanderaan di Mako Brimob sudah berakhir.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam.
Sebanyak lima personel polisi gugur menjadi korban penganiyaan narapidana terorisme.
Selain itu, satu narapidana terorisme jatuh menjadi korban.
Mako Brimob akhirnya dapat direbut kembali oleh polisi setelah 40 jam dikuasai oleh narapidana terorisme.
Polisi terlebih dahulu mengultimatum para narapidana terorisme yang berhasil merebut senjata.
Dalam ultimatumnya, polisi memberikan dua pilihan kepada para narapidana terorisme, menyerahkan diri atau menghadapi risiko serbuan.
Wiranto mengatakan, narapidana terorisme itu diberi batas waktu tertentu.
Menjelang subuh, sbeanyak 145 narapidana terorisme menyerahkan diri kepada polisi.
Sementara 10 narapidana lainnya enggan menyerah dan moncoba melawan polisi.
Kemudian, polisi menyerbu 10 narapidana yang tersisa.
Potret Iptu Yudi Rospuji, Korban Serang Napi Teroris Mako Brimob, Tinggalkan 'Harta' Paling Berharga https://t.co/BVFQOGBqI6 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 10, 2018
Baca: Israel Kerahkan 28 Jet Tempur Serang Suriah, Tapi Separo Tembakan Misilnya Dipatahkan
Baca: Bukan Hoax! Begini Cara Menjual Racun Kalajengking, Bisa Dijual Online
"Sisa teroris masih ada 10. Aparat keamanan melaksanakan serbuan di lokasi mereka. Tadi kita dengar bunyi tembakan dan bom," kata Wiranto.
Baku tembak pun tak terelakkan, akhirnya 10 narapidana terorisme itu menyerah.
Sekitar pukul 07.15 WIB, polisi meledakkan seluruh bom yang berhasil dirakit narapidana selama penyanderaan.