Gunung Merapi Meletus

Astaghfirullah, Merapi Meletus, Berlindung! Pendaki Sedang Lakukan Ini saat Merapi Meletus

'Eh..erupsi...erupsi...Astaghfirullahaladzim....Astaghfirullahaladzim....Astaghfirullahaladzim, berlindung..berlindung'

Editor: Kisdiantoro
Kolase Tribun Jabar
Gunung Merapi 

Sejauh ini, pihaknya masih menunggu informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Belum, belum. Belum ada pemberitahuan dari BPPTKG bahwa ini berbahaya kok. Jadi, kan tidak ada dasarnya (menetapkan status tanggap darurat)," cetusnya. (*)

Asap Menyembur Keluar

Erupsi freatik terjadi di Puncak Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) pagi.

Gunung Merapi pun mengeluarkan asap yang disertai debu vulkanik.

Hujan abu vulkanik dan sebaran debu terjadi di beberapa kawasan di Sleman, bahkan mencapai kota Yogyakarta.

Kepala Pusat Studi bencana Alam (PSBA) UGM, Dr Djati Mardiatno, mengatakan letusan Gunung Merapi kali ini merupakan erupsi freatik, dimana terjadinya kontak antara magma dengan air yang menyebabkan keluarnya asap menyembur keluar melalui kolom menuju puncak Merapi.

Namun begitu, status Merapi masih normal.

“Jadi ada air yang berkontak dengan magma, mirip seperti air yang dimasukkan dalam wajan yang berisi minyak goreng tengah panas, muncul percikan,” kata Djati kepada wartawan pasca letusan gunung Merapi, Jumat (11/5/2018).

Baca: 6 Hal Menarik Soal IBC, Kreasikan Bambu jadi Alat Musik hingga Dipesan Jokowi

Djati menilai kontak antara air dengan magma disebabkan adanya retakan baru pada kawah yang menyebabkan air tanah masuk ke dalam magma.

Namun begitu, adanya retakan tersebut menurutnya proses alami karena aktivitas magma Merapi yang selalu aktif.

“Kasus Merapi mengalami letusan freatik ini pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Baca: Ketua MUI Garut Beri Pesan Khusus Jelang Bulan Ramadan bagi Semua Warganya

Kepulan asap yang keluar dari puncak Merapi tidak hanya mengeluarkan uap air namun juga membawa pasir dan debu.

Sebaran debu pun menurutnya akan menyebar menyesuaikan dengan arah angin berhembus.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan menggunakan masker selama hujan abu vulkanik masih berlangsung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved