Ekonom ITB: Di Kota Bandung, Lulusan SMK adalah yang Paling Banyak Menganggur
Ia menilai belum adanya link and match (keterkaitan dan kecocokan) antara pendidikan kejuruan dengan permintaan industri
Penulis: Ery Chandra | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung disebut lebih tinggi daripada di tingkat nasional.
Hal itu disampaikan ekonom dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Anggoro Budi Nugroho. Ia mengacu pada data BPS (Badan Pusat Statistik).
"Pengangguran di Kota Bandung 2017 itu 9 persen lebih tinggi daripada nasional. Nasional itu 5.5 persen. Prestasinya rendah, masih angka merah," ujar Anggoro Budi Nugroho saat dihubungi Tribun Jabar melalui ponselnya, Senin (7/5/2018).
Menurutnya, tingginya kenaikan jumlah pengangguran di Kota Bandung akibat peningkatan angkatan kerja yang tak seimbang dengan kualitas angkatan kerja.
Duh, Kerugian Negara Akibat Penyelendupan Baby Lobster Mencapai Rp 3,3 Miliar https://t.co/UXfjJIziP3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 7, 2018
Anggoro Budi Nugroho menyebut kualitas angkatan kerja di Bandung belum mencapai standar nasional.
Ia menilai belum adanya link and match (keterkaitan dan kecocokan) antara pendidikan kejuruan dengan permintaan industri menyebabkan lulusan SMK adalah yang paling banyak menganggur.
Baca: Menjelang Ramadan, Pedagang Khawatirkan Harga Beras Bisa Melonjak Tinggi
"Struktur tenaga kerja di Bandung itu industri-industrinya yang padat modal bukan padat karya. Itu makin mempersulit menyerap angka tenaga kerja," kata Anggoro.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, mencatat ada sekitar 100.000 jumlah pengangguran di Kota Bandung. (*)