Pria 104 Tahun Ini Menyesal Hidup Panjang, Berang Setelah Pemerintah Cegah Keinginannya untuk Mati

Sebagian besar orang menginginkan dirinya berusia panjang dan tidak cepat dijemput oleh ajalnya.

Editor: Ravianto
abc.net.aud
David Goodall 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNJABAR.ID, PERTH - Sebagian besar orang menginginkan dirinya berusia panjang dan tidak cepat dijemput oleh ajalnya.

Namun, hal itu tak berlaku bagi seorang ilmuwan Australia kelahiran Inggris, Dr David Goodall.

Di masa tuanya yang mencapai usia 104 tahun, ia hanya menginginkan maut segera menjemputnya.

Ia mengaku menyesali umurnya yang panjang. Menurutnya kualitas hidupnya menurun dan ini bukanlah hal yang nikmat baginya.

"Aku sangat menyesal mencapai usia setua ini," ujar Goodall kepada ABC seperti dikutip dari DailyMail, Selasa (1/5/2018).

"Aku tidak bahagia, aku ingin mati. Bukan, ini bukan kesedihan. Yang menyedihkan adalah jika seseorang dicegah (untuk memilih mati)," imbuhnya.

Baca: Siklus Angka 8 Akan Buat Liverpool Juara Liga Champions 2018?

Baca: Tangis Kiki Amalia Pecah di Makam Sang Ayah, Dapat Permintaan Ini Sebelum Ditinggalkan, Sedih!

Ya, Goodall memilih mengakhiri hidupnya sendiri melalui cara euthanasia atau suntik mati. Namun permintaannya dicegah dan ditolak pemerintah Western Australia.

Alasannya, kata dia, dirinya tak memiliki penyakit mematikan. Ia pun geram keinginannya diintervensi orang lain.

"(Keinginanku) hanya ingin mati, dan aku pikir orang lain tak perlu intervensi," kata dia.

Diketahui, Negara Bagian West Australia hanya memperbolehkan eutanasia bagi mereka yang menderita sakit parah.

Premier Mark McGowan mengatakan pemerintah tidak akan mewujudkan keinginan Goodall, karena ia tak menderita penyakit mematikan apapun.

Demi mewujudkan keinginannya, ia pun berencana bertolak ke Swiss. Sebab, negara tersebut pro terhadap permintaan mengakhiri hidup melalui euthanasia.

Baca: Perpisahan Siswa SMK 1 Garut, Datangkan Zaskia Gotik dan Sheila On 7, Ribuan Siswa Pun Goyang Itik

Baca: Hanya Gara-gara Iseng, Pria Ini Harus Berurusan dengan Polisi

Ia mendapat bantuan dari lembaga Exit International yang menciptakan akun GoFundMe, untuk membantu mengumpulkan dana membeli tiket pesawat kelas bisnis.

Berdasarkan rencana, Goodall akan meninggalkan Perth pada awal Mei. Ia akan ditemani sahabatnya sekaligus koordinator Exit's West Australian, Carol O'Neil.

Pria kelahiran Inggris tahun 1914 itu merupakan ahli botani dan ekologi. Dia mulai mengajar di University of Melbourne usai mendatangi Australia pada 1948.

Sejak merayakan ulang tahunnya ke-104 pada awal April lalu, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya secara sukarela di Swiss. (ABC Online/Daily Mail/The Guardian)


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved