Merasa Seperti Ada Bola Bergerak di Perut Selama 6 Tahun, Hal Tak Terduga Diketahui Saat Diperiksa

Dalam laporan, tertulis perempuan ini merasakan nyeri di perut bagian kanan setiap kali berdiri.

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com
Hasil CT Scan kiri, diambil saat perempuan itu berbaring dan terlihat letak ginjalnya normal. Hasil CT Scan kanan, diambil saat berdiri da menunjukkan ginjal kanannya (terlihat di sebelah kiri dalam hasil CT Scan) jatuh ke panggul. Ginjal kiri (terlihat di sebelah kanan dalam pemindaian) berada di bawah tulang rusuk. 

TRIBUNJABAR.ID - Hampir semua orang percaya bahwa organ di dalam tubuh tidak akan pernah meninggalkan tempatnya.

Nyatanya, ada organ penting seperti ginjal turun sampai panggul.

Mungkin Anda tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya.

Namun, perempuan 28 tahun asal Michigan, Amerika Serikat, tahu persis bagaimana rasanya.

Baca: Ternyata Ada Orang Mengecam dan Menghina Anak Ketiga Kate Middleton yang Baru Lahir, Ini Sebabnya

Baca: Gatot Nurmantyo Ungkap Sekilas Perbedaan Pemerintahan Presiden Jokowi dan SBY

Dalam laporan yang dimuat di jurnal BMJ Case Reports, Selasa (17/4/2018), seperti yang dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, tertulis perempuan ini merasakan nyeri di perut bagian kanan setiap kali berdiri.

Hal ini sudah dialaminya selama enam tahun.

Anehnya, setiap kali mengubah posisi dari berbaring kemudian berdiri, perempuan ini merasa seperti ada "bola" berguling di dalam perutnya.


Hal inilah yang membuatnya lebih banyak berbaring.

Kepada dokter, ia menceritakan rasa sakitnya berkurang menjelang trimester terakhir kehamilannya belum lama ini.

Serangkaian tes kesehatan awal tidak menunjukkan kelainan pada tubuhnya.

Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk melakukan CT Scan, barulah diketahui "bola" yang selama ini dirasakan perempuan itu adalah ginjal kanannya.

Baca: Menengok Foto-foto Yunita, Produser Cantik yang Dikabarkan Dekat dengan Roy Kiyoshi

Baca: Liverpool Punya Trisula Maut, AS Roma Punya Kreativitas yang Bikin Juergen Klopp Khawatir

Menurut hasil CT scan, ginjal kanannya turun sampai 6 sentimeter atau melewati dua ruas tulang belakang saat berdiri.

Dr Akshay Sood, ahli urologi di Rumah Sakit Henry Ford, Detroit, yang merawat perempuan ini berkata kondisi yang dialami pasiennya dikenal dalam dunia medis sebagai nephroptosis, yakni kondisi di mana ginjal jatuh ke panggul saat berdiri.

Dalam wawancara Sood dengan Live Science, seseorang yang mengalami nephroptosis biasanya berhubungan dengan lemak tubuh.

"Umumnya ginjal memiliki banyak lemak di sekitarnya yang dapat membantu mempertahankan posisi.


Saat seseorang terlalu kurus, ia tidak memiliki cukup lemak untuk menjaga posisi.

Hal inilah yang membuat ginjal turun ketika pasien berdiri," ujar Sood diwartakan Live Science, Minggu (22/4/2018).

Sood melanjutkan, saat hal ini terjadi maka pembuluh darah yang menempel di organ akan terbelit dan menyebabkan terjadi pembengkokan pembuluh darah di ureter atau saluran kencing yang mengalirkan urine dari ginjal ke kantung kemih.

Nephroptosis, kondisi yang sulit dideteksi

Seperti dijelaskan di atas, ahli medis tidak menemukan ada yang salah di tubuh perempuan ini, semua hasil pemeriksaan awal normal.

Sood menerangkan hal itu karena saat diperiksa posisi pasien berbaring, sehingga posisi ginjal terlihat normal.

Oleh sebab itu, mungkin dokter tidak menduga ada sesuatu yang salah.

"Alasan lain beberapa dokter membuat diagnosis yang tidak tepat karena masih ada kontroversi seputar ginjal melayang yang mengakibatkan beberapa institusi pendidikan kurang memberi pembekalan terkait kasus seperti ini. Itu berarti beberapa ahli urologi mungkin hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang nephroptosis," jelasnya.

Baca: Demi Lolos ke Final, Ini Kalimat Pemompa Semangat dari Juergen Klopp kepada Skuat Liverpool

Sood berkata pasiennya tidak mengalami sakit saat berbaring karena ginjal dalam posisi normal.

Selain itu, ia merasa lebih baik di akhir kehamilannya karena rahim yang lebih besar menyokong ginjal dari bawah sehingga tidak turun.

Dalam kasus ini, Sood melakukan operasi yang disebut nefropeksi.

"Dalam prosedur operasi, kami membuat sayatan kecil di perut dan mengikat ginjal ke dinding belakang tubuh dengan jahitan. Hal ini untuk menahan ginjal tetap berada di tempatnya dan supaya tidak jatuh," jelas Sood.

Setelah operasi, perempuan ini tidak lagi merasakan sakit di perut dan ia kini lebih baik. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terlalu Kurus, Ginjal Perempuan ini Turun ke Panggul Tiap Kali Berdiri"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved