Ajaib, Siswa SMP Ini Lolos dari Maut, Dua Orang di Sampingnya Tewas Tertimpa Bangunan, Ini Kisahnya
Posisi Fitri saat itu ada di tengah antara dalang Suherman dan anaknya, Arid, yang menjadi korban tewas.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Fitri Aulia (13) adalah siswa SMPN 1 Gegesik yang selamat dari reruntuhan tembok sarang burung walet tua, di Sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati Blok III Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018) siang.
Fitri asal Desa Gegesik Lor adalah satu dari empat siswa yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Siswa kelas 7 SMPN 1 Gegesik itu saat kejadian, posisinya ada di dekat tembok sarang walet, tepatnya sebelah utara tembok bangunan.
Baca: Satgas Citarum Temukan Fakta, Kahatex Buang Limbah Langsung ke Anak Sungai Citarum
Fitri adalah korban yang mengalami luka ringan. Posisi Fitri saat itu ada di tengah antara dalang Suherman dan anaknya, Arid, yang menjadi korban tewas.
Menurut data yang berhasil dirangkum Tribun Jabar, posisi Fitri justru sulit dibayangkan dapat selamat, ajaib.
Terlebih, Suherman (48) dan Arid (22) meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Ini Jejak Idjon Djanbi, Komandan Kopassus Pertama Paling 'Keramat', Tak 'Dihormat' Saat Meninggal https://t.co/F8gpoiExrC via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Menurut pengakuan Fitri, saat peristiwa terjadi para siswa baru masuk beberapa menit dan sedang memulai latihan dan dibimbing oleh dalang Suherman.
Fitri yang selamat dari kejadian tersebut baru hari ini masuk sekolah. Kelopak mata sebelah kirinya tampak sedikit bengkak.
Saat istirahat sekolah, Fitri terus menceritakan kejadian tersebut kepada Tribun Jabar. Saat itu adalah hari libur sekolah dan Fitri berlatih kesenian lebih pagi.
Hore, Libur Lebaran Ditambah Tiga Hari oleh Pemerintah https://t.co/L2FpqRDYDB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Tidak ada firasat apapun yang Fitri rasakan. Kelima temannya yang meninggal akibat peristiwa itu juga tampak ceria bersama Fitri.
Saat itu sekitar pukul 10.00 WIB, Fitri beserta teman-temannya masuk ke dalam sanggar.
"Sebelum ambruk, saya mendengar ada bunyi bangunan mau roboh. Tapi saya pikir itu tidak apa-apa soalnya yang lain juga terlihat tenang," kata Fitri saat ditemui di SMPN 1 Gegesik, Rabu (18/4/2018).
Saat itu Fitri memegang alat musik kenong dan dalang Suherman yang berada disampingnya memegang gong.
Latihan dimulai dengan menyanyikan lagu Tratagan dan dalam beberapa menit kemudian bangunan tiba-tiba ambruk.
Kisah Cinta Terapis Cantik Berakhir Tragis, Dibunuh karena Cemburu, Ini Deretan Fakta-faktanya https://t.co/CJEV32td0c via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Kejadian itu kontan membuat Fitri pingsan dan tubuhnya tertutup kayu, terpal, dan tembok bangunan.
Beberapa menit kemudian, Fitri langsung tersadar dan segera meminta pertolongan.
"Saat itu saya melihat bangunan sudah rata semua. Saya melihat orang di sanggar lagi evakuasi yang lain," kata Fitri sambil menahan air matanya keluar.
Seketika itu banyak orang-orang dan Fitri sempat dibawa ke Puskesmas setempat.
Kejadian tersebut sempat membuat Fitri trauma dan bersedih karena teringat guru beserta kelima temannya yang meninggal dunia.
Kelima temannya itu adalah, Suprapti (13), Andra (14), Ferdi (14), Fadiya (15) yang merupakan siswa SMPN 1 Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Sedangkan Muhammad Az-Ziqri (14) merupakan siswa SMPN 3 Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Fitri bersama teman-temannya sedang berlatih untuk tampil pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Disdik Kabupaten Cirebon dan pada acara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jawa Barat.
Meski begitu, saat ini Fitri sudah tidak trauma dan tampak tegar.
Kejadian tersebut tidak akan membuat Fitri berhenti mencintai kebudayaan Cirebon meskipun siswa tersebut baru menggelutinya pada awal Januari 2018.
Fitri berharap, kejadian itu tidak membuat kebudayaan hilang dan para siswa tetap semangat mencintai kebudayaan.
Teman Fitri yang selamat yaitu Tri Intan Apriani (13) asal Desa Gegesik Lor mengalami luka berat dan tengah menjalani perawatan di RS Gunungjati Cirebon.
Ngeri, Nafa Urbach Jalan Sambil Nembang Pemanggil Hantu, Netter Protes Tak Setuju https://t.co/PIJMnS9O4F via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Sementara itu, Ummu (13) dan Gina (13) berhasil menyelamatkan diri.
"Saat itu kan posisi saya dan Gina dekat pintu, saat ambruk kami berdua segera lari dan meminta pertolongan," kata Ummu kepada Tribun Jabar.
Hari, Fitri dan Ummu juga mendapatkan kesempatan untuk mengobrol langsung dengan Mendikbud Muhadjir Effendy dan keduanya akan diberikan beasiswa.
"Jangan trauma ya nak, kamu harus tetap semangat belajar," kata Muhadjir Effendy sambil mengelus kepala Fitri.
Keadaan tubuh Fitri yang tertimpa tembok tersebut juga sudah lebih membaik.