Satgas Citarum Temukan Fakta, Kahatex Buang Limbah Langsung ke Anak Sungai Citarum

Setelah melihat kondisi air yang hitam pekat, ia lalu memanggil Babinsa dan Koramil setempat untuk mengecek asal muasal air sungai

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
istimewa
Limbah Kahatex 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, RANCAEKEK - Satgas Citarum Harum Sektor 21 terus memantau sejumlah anak Sungai Citarum. Dalam pemantauannya ini kembali menemukan pabrik yang membuang limbah secara langsung.

Komandan Sektor 21 Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat mengatakan, pihaknya pada Selasa (17/4/2018) menemukan fakta pabrik Kahatex di Rancaekek membuang limbah pabrik melalui saluran pembuangan langsung ke anak Sungai Citarum, yakni Sungai Cikijing.

"Kemarin, saya cek Sungai Citarik yang bermuara ke Sungai Citarum. Lalu cek Sungai Cimande dan Cikijing. Di Sungai Cikijing, ada pelebaran sungai oleh BBWS. Saat cek airnya hitam sekali," ujarnya saat dihubungi, Rabu (18/4/2018).

Baca: Begini Kata Aher yang Disebut-sebut Bakal Dicalonkan Sebagai Capres/Cawapres dari PKS

Setelah melihat kondisi air yang hitam pekat, ia lalu memanggil Babinsa dan Koramil setempat untuk mengecek asal muasal air sungai yang berwarna hitam pekat tersebut. Saat dicek, ternyata, air berasal dari limbah yang dibuang pabrik Kahatex.

"Ternyata muaranya di Pabrik Kahatex. Saya lewat ke pabrik sebelahnya (Kahatex) yang sudah berhenti. Kita dapatkan pembuangan dari Kahatex. Itu sekitar jam 10 pagi," katanya.


Menurutnya, sisi kiri saluran pembuangan limbah itu dibeton sekitar 2,5 meter. Termasuk bagian sisi kanan. Sehingga, jika dari jauh, tidak terlihat seperti saluran pembuangan limbah karena posisinya yang tersembunyi dan tertutup oleh bangunan beton.

Usai mengetahui hal tersebut, dirinya langsung merekam video saluran pembuangan limbah tersebut dan melaporkan kepada Pangdam III Siliwangi dan staf ahli Menko Maritim. Kemudian, dari sana, Menko Maritim memerintahkan Kapolda Jabar untuk turun langsung mengecek lokasi pembuangan limbah.

"Kemarin tim dari Polda Jabar dan Dinas Lingkungan Hidup Sumedang dan Provinsi Jabar langsung mendatangi lokasi. Mereka mengambil sampel air limbah untuk dicek," katanya.


Yusep menambahkan, sampai saat ini belum mengetahui saluran pembuangan tersebut sudah ditutup atau belum. Sebab masih menunggu hasil laboratorium mengenai kadar air limbah tersebut.

Dia mengatakan, saat dikonfirmasi ke pihak perusahaan mereka berkilah jika air limbah sudah sesuai baku mutu. Padahal dengan mata telanjang melihat pembuangan limbah itu tampak kotor dan hitam.

"Mereka berkilah sesuai baku mutu dan itu sudah berlangsung lama. Sampai sawah masyarakat sekian hektare mati. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Jadi memang perlu ada penanganan serius dari pemerintah," kata Yusep.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved