Pesantren Menanti Janji Pasangan Hasanah, Program Rp 1 Triliun untuk Pesantren

Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS- Calon gubernur Jabar nomor urut 2, Tb Hasanuddin, berjanji mempersiapkan program khusus untuk pesantren, subsidi sebesar Rp 1 trilliun.

Dari rilis yang diterim Tribun Jabar, Tb Hasanuddin menjelaskan program yang khusus untuk kegiatan dunia pesantren di Jawa Barat.

Menurutnya, ia menjanjikan akan menggelontorkan dana Rp 1 triliun per tahun untuk perkembangan pembangunan dan pendidikan di pesantren.

"Pondok pesantren itu salah satu wadah pendidikan moral bangsa, Rp 1 triliun itu untuk menunjang pembangunan dan kemajuan kegiatan kepesantrean di Jawa Barat," ujarnya di Ciamis, Senin (2/4/2018).

Syahrini Hadir di Sidang First Travel, Penampilannya dengan Hotman Paris Jadi Sorotan https://t.co/x8McFvJaWE via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 2, 2018

Program tersebut ternyata ditunggu oleh beberap pihak di pesantren Ciamis dan menghasilkan dukungan dari Ikatan Alumni Hidayatul Mustaqim (Ikahim) Kabupaten Ciamis.

Ketua Ikahim Aep Muqoddas menyampaikan, dukungan tersebut merupakan hasil kajian dari para alumni.

Mereka menilai Hasanah layak memimpin dan mampu membawa perubahan yang lebih baik ke Jawa Barat selama lima tahun ke depan.

Ia menilai program yang Tb Hasanuddin sebutkan bisa membantu banyak pesantren di Kabupaten Ciamis.

"Ikahim sepakat mendukung Kang Hasan dan Kang Anton, pasangan ini mempunyai perhatian lebih terhadap dunia pesantren, mempunyai visi sama untuk membangun Jawa Barat ke arah lebih baik," ujar Aep Muqoddas di hadapan Tb Hasanuddin.

Baca: Pedagang Pulsa Sebut Aturan 1 NIK 3 Kartu SIM Buat 5 Juta Orang Terancam Kehilangan Penghasilan

Aep Muqoddas menambahkan, program yang disampaikan merupakan program yang mudah dimengerti oleh masyarakat dan dekat dengan situasi yang dihadapi oleh rakyat Jawa Barat saat ini, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga keamanan di Jawa Barat.

"Program Kang Hasan itu sederhana, mengena ke masyarakat, serta mudah dicerna karena sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini," ujar Aep. (*)