Lambaian Tangan Nelayan Itu Tak Direspon Gara-gara Api yang Sangat Besar
"Kejadiannya sekitar jam 11-an siang," ujar Leo, warga Jl Sepakat 3 RT 11, Baru Tengah, Balikpapan Barat.
Dalam insiden tersebut dua orang dinyatakan meninggal dunia, dan 1 orang WNA asal Tiongkok menderita luka bakar.

Pengamatan Tribun, di Pelabuhan Speedboat Kampung Baru, belasan WNA asal Tiongkok yang awalnya dievakuasi di Pos Polisi dipindahkan ke kapal patroli TNI AL.
Mereka dibawa aparat berwajib untuk dimintai keterangan.
Baca: Jelang Sriwijaya FC vs Persib Bandung: Alfin Tuasalamony Berharap Dukungan Suporter
Baca: Prediksi Pertandingan Sriwijaya FC vs Persib Bandung, Malam Nanti
Diketahui, kapal kargo batu bara Ever Judger lego jangkar sejak Kamis (29/3/2018) di Perairan Teluk Balikpapan.
"Sekitar pukul 11.00 Wita, kami terima informasi kebakaran kapal LCT, di sekitar perairan yang terjadi tumpahan BBM itu," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim‑Kaltara, Octavianto ikut menjelaskan.
Tim gabungan mengevakuasi korban yang terkena kobaran api di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018) siang.
Muhammad Nasir (59), nelayan warga Kampung Baru memastikan bahwa dua orang korban tewas tersebut merupakan warga Balikpapan.
Dari pengakuan beberapa nelayan yang ikut dalam evakuasi, korban merupakan warga sekitar yang sehari‑hari menangkap ikan di perairan Teluk Balikpapan.
"Bukan warga asing. Kita lihat sendiri, kok. Dugaannya sih nelayan juga," tuturnya.
Nasir masih ingat betul saat korban sempat melambaikan tangan di seputaran api yang berkobar di laut.
Namun ia tak kuasa langsung menolong lantaran api amat besar.
Barulah bersama tim SAR gabungan mereka mengevakuasi korban, yang saat itu sudah dalam kondisi telungkup alias mengambang di laut.
Punggung korban tampak berwarna merah, diduga akibat sempat terbakar. Tak ada sehelai benang pun melindungi punggungnya.