Ada Telapak Kaki Nongol dari Septic Tank, Awal Mula Penemuan Mayat yang Bikin Geger

"Saya masuk ke dalam dan pintu kamarnya saya buka tapi tak ada. Saat itulah kita curiga ia kabur dengan WN," ujarnya.

Editor: Ravianto
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASAN
Lokasi penemuan mayat wanita diperkirakan berusia 37 tahun di sebuah warung makan sebelum Jembatan Kapuas II, di Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (28/3/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban diduga kuat dibunuh dan beberapa barang berharga hilang, termasuk motor dan perhiasan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Oni/Hdi

TRIBUNJABAR.ID, PONTIANAK - Sempat dinyatakan hilang selama lima hari, Supriatin (37) ditemukan tak bernyawa di dalam septic tank belakang warung atau Rumah Makan Rojo Koyo, Jl M Alianyang simpang lampu merah Tol Kapuas II jejeran Mako Brimob, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (28/03/2018) pukul 07.30 WIB.

Dari kondisi mayat, polisi menduga Supriati merupakan korban pembunuhan. Temuan mayat Supriatin dalam septic tank, membuat geger warga sekitar.

Warga membongkar lantai untuk mengevakuasi mayat Supariatin yang ada di dalam septic tank
Warga membongkar lantai untuk mengevakuasi mayat Supariatin yang ada di dalam septic tank (TRIBUN PONTIANAK)
Muryati pun menduga kuat, korban dibunuh. Pasalnya, bersamaan dengan hilangnya Supriatin, seorang laki laki rekan kerjanya berinisial LAI atau WN yang baru bekerja 20 hari di warung itu juga menghilang atau melarikan diri.

"Ini pasti dibunuh, karena sejak Sabtu lalu, si WN juga lari," terangnya.

Baca: Tiket KA Ekonomi untuk Lebaran dari Cirebon Hampir Habis

Baca: Fernando Soler Pastikan Jonathan Bauman Main Lawan Sriwijaya FC, Susul ke Apartemen untuk Fitnes

Foto Supriatin (37) semasa hidup
Foto Supriatin (37) semasa hidup (TRIBUNFILE/ISTIMEWA)

Muryati mengatakan korban sehari-hari merupakan rekannya bekerja di Rumah Makan Rojo Koyo dan telah lima tahunan bekerja di rumah makan. Sedangkan Muryati baru berkerja hampir tiga tahun.

Diterangkan Muryati, pada Jumat (23/3) lalu, ia pergi malayat ke rumah kerabatnya di Desa Kapur. Pada Sabtu ia kembali, dan melihat warung terkunci. Ia pun curiga lalu membuka paksa pintu bersama Bude pemilik warung.

Setelah terbuka, mereka memeriksa hingga kamar, ternyata sejumlah barang dan uang hilang. Barang-barang yang hilang berupa sepeda motor pemilik warung, uang sebesar Rp 8 juta, rokok sekitar 10 slop, dan dua buah HP.

Awalanya Muryati dan pemilik warung mengira WN dan korban membawa kabur barang tersebut, hingga masalah ini pun dilaporkan ke Polsek Sungai Raya, Sabtu malam.

"Biasanya kalau saya pulang Supriati lah (korban) yang selalu membuka pintu. Tapi kemarin tak ada kabar sampai jam sembilan, akhirnya mendobrak pintu dan masuk ke dalam," terang Muryati.

"Saya masuk ke dalam dan pintu kamarnya saya buka tapi tak ada. Saat itulah kita curiga ia kabur dengan WN," ujarnya.

Muryati menjelaskan, korban Supriatin tinggal bersama WN yang asal Bojonegoro. Diperkirakan usia LAI atau WN sekitar 22 tahun.

Lokasi penemuan mayat wanita diperkirakan berusia 37 tahun di sebuah warung makan Rojo Koyo di tepat sebelum Jembatan Kapuas II, di Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (28/3/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.
Lokasi penemuan mayat wanita diperkirakan berusia 37 tahun di sebuah warung makan Rojo Koyo di tepat sebelum Jembatan Kapuas II, di Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (28/3/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASAN)

"Korban asal Solo. Bersama bu'e yang punye warung dan bekerja sudah lima tahun. WN itu baru tinggal selama 20 hari kerja bantu-bantu juga di warung makan ini," ungkapnya mengisahkan.

Sebetulnya Muryati juga menginap di warung tersebut, karena ada saudaranya meninggal maka sejak Jumat ia pulang ke tempat adiknya. Sehingga korban malam itu menginap dengan Wn.

"Sebetulnya saya juga tinggal di sini tapi karena adik saya meninggal, jadi balik. Saya kerja sudah tiga tahun di sini, awalnya tak ada kecurigaan. Sekarang WN telah pergi, motor dilarikan, rokok, HP, dan sejumlah uang juga dibawa kabur," jelasnya.

Temuan Telapak Kaki

Hingga pada Rabu (28/3) pagi, Pa De Nur pemilik warung yang bersebelahan dengan Rumah Makan Rojo Koyo, mencium bau tak sedap dari belakang warungnya. Ia pun membuka jendela memeriksa dan keget melihat telapak kaki manusia keluar dari dalam septic tank.

Temuan itu pun membuat geger masyakat sekitar, hingga polisi datang dan berupaya mengevakuasi jasad dalam septic tank berdiameter 1 meter di belakang warung yang lokasinya sangat sempit tersebut.

Saat evakuasi berlangsung, tampak polisi agak kesulitan karena seluruh badan jasad telah membengkak berada di dalam septic tank yang terbuat dari drum semen ini.

Ketika diangkat barulah diketahui jasad ini merupakan Supriati, 37 tahun, asal Solo, yang tinggal dan bekerja di warung itu sekitar lima tahunan.

Selanjutnya, dilakukan olah kejadian perjara oleh Tim Inafis Polresta Pontianak, korban dibawa ke RSUD dr Soedarso dan Kamis (29/3) rencananya akan diautopsi.

Dari obrolan warga sekitar, tak ada yang menyangka Supirati meninggal dengan cara tragis. Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya, menuturkan, pada Jumat (23/3) malam mendengar di dalam warung ada percecokan atau keributan antar korban dengan LAI alias WN. Semenjak malam itu, korban sudah tidak terlihat lagi.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Geger Jasad Dalam Septic Tank, Korban Sempat Cekcok Sebelum Hilang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved