Komunitas Tanpa Batas Bandung, Ajari Anak Jalanan Tanpa Pamrih

Ya, pemandangan di trotoar itu merupakan kegiatan pengajaran anak jalanan yang dilakukan oleh Komunitas Tanpa Batas Bandung.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yudha Maulana
istimewa
Komunitas Tanpa Batas Bandung saat mengajar anak jalanan. 

"Komunitas kami secara resmi berganti nama sejak April 2017. Tapi, sejak awal 2017 kami juga sudah berkegiatan, tapi namanya bukan komunitas ini. Kami memang komunitas yang peduli akan pendidikan, khususnya pendidikan anak jalanan dan kaum marjinal. Jadi, kami itu ya memberikan edukasi ke mereka tentang pelajaran dasar matematika, baca-tulis-hitung (calistung), dan pelajaran agama."

Baca: Panjat Tembok Bobol Plafon, Tujuh Minimarket Dibobol, Namun Komplotan Ini Akhirnya Digulung Polisi

"Kami memberikan apa yang mereka butuhkan yang biasanya didapatkan anak-anak lain yang beruntung di sekolah. Kami juga ingin mengubah sikap dan kepribadian mereka (menjadi lebih baik). Karena di jalan, identiknya mereka kurang sopan santun," kata Erwin saat ditemui Tribun Jabar di halaman sebuah mal di kawasan Jalan Gatot Subroto, Bandung, Sabtu (24/3/2018).

Mereka rupanya tak main-main dalam mengajarkan anak jalanan yang kesehariannya berjualan tisu, cobek, dan makanan ringan itu.

Mulai dari menyusun kurikulum, hingga memberikan buah tangan berupa makanan ringan kepada anak-anak yang mau datang belajar, mereka jalani itu sejak setahun yang lalu.

Baca: Persib Bandung Belum Sembuh dari Penyakit Kebobolan di Menit-menit Akhir

"Kami ada kurikulum. Kurikulum itu juga disusun oleh kami. Sesuai kurikulum, kami ajarkan mereka calistung, bikin karya, membuat kerajinan, pengajaran agama, sampai gerakan kesehatan. Semuanya pelajaran dasar."

"Data di kami ada sekitar 60-an anak jalanan, tapi yang rutin belajar cuma belasan. Ya itu, anak jalanan di sekitaran situ saja (lokasi mengajar). Tiap belajar anak-anak juga dikasih snack. Satu orang dapat satu. Pengajarnya juga dari kakak-kakak (anggota komunitas). Mahasiswa, pelajar, dari karyawan. Tapi, kebanyakan mahasiswa. Kami ada belasan anggota yang aktif mengajar, tapi anggota yang terdaftar sampai puluhan," kata Erwin.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved