Probosutedjo Meninggal
Kisah Probosutedjo dan Sang Kakak, Soeharto Sewaktu Kecil, Sempat Dituduh Bukan Sedarah
Sesuai tradisi Jawa Tengah yang mengharuskan laki-laki merubah nama setelah menikah, Kertoredjo berganti nama menjadi Kertosudiro.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUNAJABAR.ID - Prodosutedjo, adik Mantan Presiden Soeharto meninggal dunia pagi tadi, Senin (26/3/2018).
Sosoknya dikenal sebagai pengusaha di bidang kehutanan.
Ia dilahirkan di desa Kemusuk, Jawa Tengah pada 1 Mei 1930.
Dicecar Netter, Syahrini Unggah Foto Turis di Holocaust, Sosok Ini Ikut Membela: Syahrini Gak Salah https://t.co/CqVnKweHST via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 26, 2018
Probosutedjo anak kelima dari delapan bersaudara pasangan Atmoprawiro dan Soekirah.
Ia dan Soeharto lahir dari ibu yang sama tetapi berbeda bapak.
Baca: Perjalanan Hidup Probosutedjo, Adik Soeharto yang Dikenal Frontal hingga Terlibat Sejumlah Kasus
Ibunya, Soekirah, menikah dengan Kertoredjo saat usinya masih 16 tahun.
Sesuai tradisi Jawa Tengah yang mengharuskan laki-laki merubah nama setelah menikah, Kertoredjo berganti nama menjadi Kertosudiro.
Dihimpun oleh Tribun jabar dari berbagai sumber, pernikahan Soekirah tidak berjalan mulus.
Kertosudiro mempunyai kebiasaan buruk yaitu malas-malasan dan berjudi.
Baca: Mahfud MD Merasa Kasihan dengan Pendukung Prabowo dan Jokowi, Padahal
Suaminya yang berprofesi sebagai petugas irigasi desa atau ulu-ulu juga menghabiskan waktu dengan merokok.
Semua harta yang dimiliki pasangan ini habis karena kebiasaan buruknya.
Dalam kondisi hamil tua, Soekirah memutuskan kembali ke orang tuanya.
Namun Soekirah tidak diterima oleh orang tuanya.
Baca: Istri Akui Pollycarpus Sudah Lama Bekerja di Perusahaan Tommy Soeharto
Sebab saat itu tradisi masih dipegang teguh.
Tradisi Jawa Tengah memandang rendah istri yang meninggalakan suami.
Kemudian Soekirah yang frustasi melakukan protes.
Ia berpuasa ngebleng dan bersembunyi dari satu kamar ke kamar lainnya.
Tidak lama setelah itu, tepatnya 8 Juni 1921, Soekirah melahirkan anak pertama yang diberi nama Soeharto.
Belum juga Soeharto menginjak usia 40 hari, pasangan ini bercerai.
Setelah bercerai kedua pasangan ini kembali menikah dengan pilihannya masing-masing.
Soekirah menikah dengan Purnomo yang kemudian berganti nama Atmoprawiro.
Hak asuh Soeharto menjadi berdebatan.
Pada akhirnya Soeharto dititipkan kepada adik perempuan Kertosudiro, Ny Prawirowiharjo yang tinggal di Wuryanto.
Dari hasil pernikahan dengan Atmoprawiro, Soekirah melahirkan Probosutedjo.
Probosutedjo mengetahui Seoharto dari kakaknya yaitu Basirah.
Basirah pernah memberitahu Probosutedjo yang masih berusia enam tahun, bahwa ia memilliki empat orang.
Probosutedjo kecil bingung karena kakak yang ia tahu hanya ada tiga orang, yaitu Sukiyem, Sucipto, dan Basirah.
Nama Soeharto terdengar asing di telinga Probosutedjo.
Kemudian Probosutedjo bertemu dengan Soeharto ketika Soeharto mengunjungi Kemusuk dari Wuryanto.
Probosutedjo ingat sosok Soeharto meski samra-samar.
Soeharto pernah berkunjung ke rumahnya walaupun jarang sekali.
Menurut Probosutedjo, Soeharto remaja yang sangat baik hati dan cakap, berwajah bulat, mata agak sipit, dan hidung bangir.
Jika tertawa, matanya akan semakin bertambah kecil.
Selama masa pemerintahan Soeharto, ada rumor yang menyangsikan hubungan darah Probosutedjo dan Soeharto.
Ada juga yang menduga bahwa Probosutedjo bukan siapa-siapanya Soeharto.
Menghadapi pernyataan-pernyataan itu, Probosutedjo tersenyum.
Meski berbeda ayah, Soeharto menjadi saudara terdekat Probosutedjo.