Orangtua Rantai Anak di Margahayu

Cerita Orangtua Akan Obati Anak Dengan Gangguan Jiwa, Ditolak Angkot sampai Kesulitan Makan

Terlebih Eno merasa takut dan tidak mampu kalau membawa anaknya terutama Sudrajat untuk berobat, karena sering ngamuk.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Maesaroh (38), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (23/3/2018). 

Baca: Jersey Anyar Persib Bandung Dapat Kritik Pedas, Bobotoh: Aduh Parah

Seperti diberitakan sebelumnya, Eno bersama istrinya Imas (50) mengaku terpaksa merantai anak bungsunya, lantaran kerap gaduh gelisah seperti loncat-loncat, memukul kaca, kaleng bahkan membentur-benturkan kepalanya ke tembok.

Bahkan kalau ada kesempatan Sudrajat juga kerap kabur-kaburan hingga berhari-hari bahkan seminggu penuh.

Sementara kondisi anak keduanya Maesaroh justru lebih bisa dikendalikan sehingga tidak perlu dirantai.

Maesaroh tidak memgalami gaduh gelisah, cukup dibiarkan di dalam rumah saja.

Sesekali Maesaroh hanya ke berdiam di teras depan rumah saja.(Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved