Tukang Bata Terpental Tiga Meter Setelah Disambar Petir, Kondisinya Mengenaskan Saat Ditemukan
Dengan mata kepalanya sendiri, Gautama mengaku melihat secara jelas saat cahaya berwarna putih kemerahan menyambar di sekitar tempat korban berteduh.
Petir Sambar Jro Mangku Putu Laba
Hujan deras diwarnai dengan sambaran petir, terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Buleleng, pada Kamis (22/3/2018) sore.
Kondisi ini tak pelak mengakibatkan sejumlah titik yang ada di wilayah Bumi Panji Sakti terendam banjir dengan tinggi rata-rata mencapai mata kaki hingga selutut orang dewasa.
Menurut data yang berhasil dihimpun Tribun Bali, wilayah yang terendam banjir antara lain di wilayah Kampung Baru atau lebih tepatnya di Banjar Widyasari, di Jalan A. Yani, di Jalan Patimura, di Jalan Pulau Obi, di Jalan Srikandi, di Jalan Surapati, di Jalan Raya Sangsit, di wilayah Desa Panji, di Kelurahan Banyuning, di Kelurahan Kaliuntu, hingga Kelurahan Kampung Anyar.
Baca: Viral! Foto Seorang Polisi Dorong Emak-emak Menaiki Tiang Pembatas Jalan, Ini Fakta di Baliknya
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur mengatakan jika pihaknya telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan penanganan dan memantau situasi di sejumlah titik yang terendam banjir.
Selain menyebabkan banjir, bencana ini juga menyebabkan seorang warga asal Dusun Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt tewas seketika akibat tersambar petir.
Korban yang diketahui bernama Jro Mangku Putu Laba.
Korban ditemukan terkapar tak bernyawa oleh anak kandungnya sendiri di Subak Yeh Anakan, desa setempat.
Baca: Jika Terpilih jadi Gubernur Jabar, Sudrajat Janji Buat Bank Tanah
Korban yang merupakan jro mangku di Pura Segara Yeh Anakan ini mulanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Santi Graha Seririt untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun sayang, akibat luka bakar yang diderita cukup parah, nyawa korban pun tak dapat diselamatkan.
Dikonfirmasi terkait tewasnya sang Jro Mangku, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP membenarkan kejadian tersebut.
Kata dia, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri bernama Gede Mas Pariawan.
Kala itu, Gede Mas merasa khawatir lantaran sang ayah tak kunjung pulang saat hujan deras mengguyur wilayah Dusun Yeh Anakan pada Kamis (22/3/2018) sore.