Mengenal Kawasan Sentra Cobek di Cirebon, Cobek yang Dipahat Manual Justru Lebih Kuat
Desa ini juga unik, terkenal karena cobeknya yang beda dari yang lain. Ya, cobeknya terbuat dari bahan utama pasir dan semen yang dicetak sendiri.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Cobek di sana ada yang dipahat secara manual dan ada yang dipahat menggunakan mesin.
7 Pemain Muda yang Bakal Jadi Rising Star di Liga 1, Ada yang Siap Gantikan Sosok Febri Hariyadi https://t.co/npbApE2MCM via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
Bedanya yang manual permukaannya sedikit kasar dan yang menggunakan mesin lebih halus.
"Kalau cobek yang dipahat manual tentu lebih tahan lama juga kualitasnya," kata Kamil sambil tersenyum.
Menurutnya, cobek tersebut dapat bertahan hingga tiga sampai lima tahun.
Satu harga cobek berbeda-beda tergantung dari ukuran.
Harga cobek yang berukuran 20 centimeter dibanderol Rp 20.000.
Risih Dilamar Hotman Paris Pakai Lamborghini, Nafa Urbach Balas Lewat Tulisan Menohok! https://t.co/PzhiU2u5QZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
Harga cobek yang berukuran 30 centimeter dibanderol Rp 30.000.
Untuk cobek berukuran 40 centimeter dibanderol Rp 50.000.
Ukuran cobek yang paling besar yaitu 60 centimeter harganya bisa mencapai Rp 80.000 - 100.000.
Harga ulekannya rata-rata dijual Rp 10.000.