Kisah Korban Teror Bom Bali, Ada Bagian Cerita yang Bikin Nyoman Rencini Menangis, Tak Dendam (2)
Setelah berusaha menghibur Yunikarta, Nyoman Rencini mendapat giliran untuk berbagi kisah.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tujuannya, minimal, agar mendorong negara dapat memenuhi hak-hak yang berhak didapatkan korban terorisme dan mengedukasi masyarakat agar tidak membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan.
Baca: Sambil Terisak, Wanita ini Mengaku Di-PHP Daus Mini, Lihat Bukti yang Dibawanya
Untuk keadilan semua, terutama keadilan korban, dia bersama AIDA, mengadvokasi para korban agar ada penguatan di tiga persoalan utama.
AIDA sendiri didirikan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai melalui peran korban dan mantan pelaku terorisme.
"(Persoalan) pertama, (harus ada penguatan) definisi korban tindak pidana terorismenya," ujar Hasibullah Satrawi
Kedua, jaminan negara pada masa-masa kritis, 1-2 hari setelah kejadian terorisme.
Selain Jokowi-JK, Mahfud MD Ikut Bersuara Soal Indonesia Lenyap 2030, Prabowo Beri Bocoran https://t.co/0Nl3CcwDp4 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
"Kami minta itu dieksplisitkan bahwa negara menjamin seluruh kebutuhan medis agar korban tidak perlu mengeluarkan identitas untuk mendapatkan layanan apalagi menunggu ada orang yang menjamin," kata Hasibullah Satrawi.
Ketiga, ucapnya, semestinya negara memberikan kompensasi sepenuhnya kepada korban.
"Bukan dengan logika pidana, karena itu tidak nyambung tapi dengan logika konstitusi. Supaya kompensasi langsung segera diberikan," katanya. (*)