Masalah Sampah
Legoknangka Belum Jalan, Sampah Bandung Bisa Dibereskan dengan Cara Ini, Bahkan Hasilkan Uang
TPPAS Legoknangka, lanjutnya, bebannya tidak akan bisa menampung semua sampah Bandung Raya, karena TPPAS itu hanya didesain 1800 ton.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Kisdiantoro

"(Kita) masih punya opsi mengolah sampah di bawah, di sumber, kalau kita punya teknologi yang tepat. Engineer kita bagus ko, paham lingkungan. Kalau bisa bulan depan penanganan sampah harus dari sumber. Kalau mau teknologi masuk, katakanlah, untuk Bandung biayanya di bawah Rp 400 miliar dalam kurun waktu 15 tahun," ujarnya.
Biaya untuk penangan sampah di sumber menggunakan teknologi itu pun, lanjut Silvariyadi, dapat ditutupi dengan sistem retribusi dari masyarakat yang baik.
"Katakanlah iuran sampah itu 30 ribu per bulan. 30 ribu dikali 800 ribu KK. Jadi, ada Rp 24 milyar per bulan. Rp 24 milyar dikalikan 12 bulan. Jadi, ada Rp 288 milyar kurang lebih dalam setahun. Berarti punya potensi anggaran. Penanganan sampah bisa nol persen dari APBD. Bahkan, sesungguhnya ini bisa jadi PAD," ujarnya.
Baca: Mbah Mijan Ungkap Penerawangan Mengejutkan: 10 Hari ke Depan, Bakal Ada Artis yang Ditangkap
Kelebihan dari retribusi itu, lanjut Silvariyadi, bahkan bisa digunakan untuk edukasi masyarakat mengenai pengelolaan dan daur ulang sampah.
Namun, tetap, edukasi dan daur ulang itu harus ada institusi yang mengurus dan mengintegrasikan arahnya serta bersinergi dengan teknologi.