Digadang Cocok Dampingi Jokowi di Pilpres 2019, Mahfud MD Ngaku Sudah Ada yang PDKT

Mahfud MD pun memberikan pernyataan yang tak kalah mengejutkan. Ia merasa bersyukur namanya berada dalam jajaran yang cocok...

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar
Mahfud MD dan Jokowi 

TRIBUNJABAR.ID - Siapa yang tak tahu tokoh hukum ternama yang satu ini.

Mahfud MD dikenal sebagai negarawan yang dinilai positif di mata masyarakat.

Sepak terjangnya di dunia hukum tata negara, membuat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini semakin populer.

Tak heran, namanya kian melambung sebagai tokoh yang dihormati dan disegani masyarakat.

Popularitas Mahfud MD pun tak bisa diragukan lagi. Namanya bahkan digadang-gadang maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) pada 2019.

Dilansir Tribunjabar.id dari Kompas.com, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz memberikan penilaian terhadap Mahfud MD.

Donal Fariz menilai, Mahfud MD cocok menjadi cawapres Jokowi.

Hal ini disebabkan, Mahfud MD merupakan sosok yang memenuhi syarat ideal sebagai capres dan cawapres.

Kriteria itu antara lain, sosok yang bersih dan negarawan, mempunyai visi penegakan hukum dan demokrasi kuat dan konsisten, serta berani melawan mafia hukum dan bisnis.

Di matanya, Mahfud MD lah yang mencapai ketiga kriteria itu.

Lalu, bagaimana reaksi Mahfud MD?

Baca: Didesak Bela Habib Rizieq atau Ahok, Mahfud MD Jatuh pada Pilihan Ini, Jawabannya Tak Terduga

Baca: Viral di Facebook, Polisi Cantik Ini Temukan iPhone, Niat Baiknya Malah Dibalas Begini, Astaga

Mahfud MD pun memberikan pernyataan yang tak kalah mengejutkan.

 Ia merasa bersyukur namanya berada dalam jajaran yang cocok maju ke Pilpres 2019.

Apalagi, dirinya dinilai pantas mendampingi Presiden Jokowi.

Bukannya enggan, Mahfud MD malah bersedia dijadikan cawapres Jokowi. Namun, ada hal yang paling ia soroti.

Mahfud MD tak mau terlalu aktif menindaklanjuti hal itu.

Pasalnya, yang menentukan pendamping Jokowi di Pilpres adalah partai koalisi dan Jokowi.

"Saya juga bukan tidak mau karena kalau tak mau itu diartikan sombong. Pada akhirnya kita serahkan ke mekanisme dan itu ada di tangan capres dan partai-partai nanti," kata Mahfud, seperti dilansir Kompas.com.

 

Namun, komunikasi tersebut baru berjalan secara informal.

Mahfud MD mengaku komunikasi tersebut tak secara masif, sebatas obrolan saling lempar bola saja.

Hal ini disebabkan Mahfud MD mengaku dirinya tak ingin terlalu aktif terlibat.

Ia bahkan menegaskan dirinya berada pada posisi pasif.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved