Terungkap, Ini Identitas Penyusun Batu Bertumpuk di Sukabumi, Warga Sekitar Tak Menyangka

Bahkan Amat ini sempat kerja bersama saya saat ada proyek perbaikan jalan

(Sukabumi Syndicate)
Puluhan batu bertumpuk di aliran Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Foto diambil Jumat (2/2/2018). 

''Selama ini Amat biasa bekerja sehari-harinya mencari barang bekas keliling perkampungan,'' katanya.

Seorang tetangga Rahmat Apandi, Apet Suherman alias Apih (49), benar-benar tidak menyangka pembuat puluhan batu bersusun yang sempat menghebohkan itu tetangganya. 

''Jangankan saya, semua tetangga juga pada heran dan enggak menyangka," kata Apet saat menemani Kompas.com melihat-lihat hasil puluhan batu di sepanjang aliran Sungai Cibojong. 

Dia mengatakan, kedua orangtuanya pun kebingungan setelah mengetahui pembuat puluhan batu yang kali pertama ditemukan pada Kamis (1/2/2018) lalu adalah anaknya. 

Baca: Mau Beli Buku dengan Diskon hingga 70%? Datang Saja ke Landmark Braga

"Keluarganya pun pada bingung, kalau Amat punya keahlian seperti membuat batu bersusun itu. Karena, Amat ini anaknya susah diajak berkomunikasi," tuturnya. 

Warga mencoba membuat 

Setelah mengetahui pembuatnya warga desa tetangga yang dibatasi Sungai Cibojong, masyarakat setempat percaya bahwa pembuatan puluhan batu bersusun itu bukan mistis. 

Mereka ingin melestarikan aktivitas tersebut sebagai salah satu kegiatan seni. 

Bahkan tidak sedikit di antara warga, berusaha mencoba-coba membuat tumpukan batu secara bersusun di aliran sungai yang berhulu di Gunung Salak itu. 

''Saya juga sudah bisa. Hanya saja tak secepat Rahmat. Padahal baru hari ini saya nyoba, waktu penemuan pertama tidak mencoba. Semua orang pasti bisa,'' kata Apih panggilan akrab Apet. 

Saat ditemui Kompas.com di rumah orangtuanya, Rahmat Apandi mengakui puluhan batu bertumpuk yang ditemukan Kamis (1/2/2018) lalu dan sempat menghebohkan itu memang dibuat oleh dirinya seorang diri. 

''Inspirasi mendadak saja. Saat itu mau mencari rongsokan tapi enggak ada," ujar Amat panggilan akrabnya saat berbincang dengan Kompas.com didampingi kedua orangtuanya dan beberapa anggota keluarganya, Rabu sore. 

Menurut Amat, pembuatan puluhan batu bertumpuk baik yang pertama dan terakhir pada Senin (26/2/2018) dan Selasa (27/2/2018) itu dilakukan pagi hari. Pembuatan batu bersusun tidak lama. 

Baca: Komunitas Rumah Cemara Berkunjung ke Kantor Tribun Jabar

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved