Pergerakan Tanah di Sumedang
Murid SDN Cimanintin Belajar Berdesakan dengan Barang Pengungsi Pergerakan Tanah Sumedang
Di dalam ruang kelas, kondisinya tak lebih baik. Barang-barang milik warga, seperti pakaian, gelas, dan piring, disimpan di dekat tembok.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Murid-murid SDN Cimanintin terpaksa belajar di antara perabotan-perabotan milik warga.
Menurut pantauan Tribun Jabar di SDN Cimaningtin, yang terletak di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Kamis (1/3/2018), barang-barang milik warga nampak bertumpuk di depan ruang-ruang kelas.
Perabotan seperti kursi, buffet, dan lemari, disimpan berdempetan di depan ruang kelas, sebagian diikat tali rafia sementara sebagian lagi ditandai dengan nama pemiliknya.

Di dalam ruang kelas, kondisinya tak lebih baik. Barang-barang milik warga, seperti pakaian, gelas, dan piring, disimpan di dekat tembok.
Sementara itu bangku-bangku yang digunakan untuk murid disimpan berdempetan di tengah ruang kelas, di dekat papan tulis.
Baca: Dilanda Bencana Pergerakan Tanah, Warga Cimanintin Mulai Tempati GOR Desa
Para murid pun terpaksa bermain dengan hati-hati agar tidak menyenggol barang-barang milik warga tersebut.
"Ya beginilah kondisinya sekarang, tidak ada pilihan lain karena warga kan baru terkena bencana," ujar Jaja Sukmana (58), tenaga pengajar di SDN Cimaningtin.
Meskipun ada barang, Jaja Sukmana mengungkapkan, namun kegiatan belajar mengajar tetap diusahakan berjalan efektif.
Menurutnya, pihak sekolah saat ini harus dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana sekaligus memikirkan metode agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
Baca: Tanah Ambles, Desa Cimanintin Sumedang Dinilai Tak Layak Huni Lagi, Warga Mengungsi
SDN Cimaningtin memang menjadi salah satu tempat penampungan pengungsi dan barang-barang milik warga dari blok Babakan Sawah, Desa Cimanintin.
Di pagi hingga siang hari, SDN Cimaningtin menjadi tempat belajar murid-muridnya, sementara di malam hari, bangku-bangku digeser agar ruang kelas dapat digunakan untuk tidur.