Tanah Ambles, Desa Cimanintin Sumedang Dinilai Tak Layak Huni Lagi, Warga Mengungsi
Beberapa rumah temboknya sudah banyak yang retak-retak dan bangunannya menjadi miring, ada juga yang sudah roboh.
Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG– Sumanta (60) bersama ratusan warga RT 1/3, Blok Babakansawah, Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, harus meninggalkan kampung mereka sejak Minggu (25/2/2018) siang.
Perkampungan yang ada di kaki Gunung Jagat tanahnya bergerak dan ambles antara 15 cm hingga 20 cm.
Beberapa rumah temboknya sudah banyak yang retak-retak dan bangunannya menjadi miring, ada juga yang sudah roboh.
Sebanyak 63 kepala keluarga dengan jumlah 153 jiwa di kampung ini diungsikan ke GOR Desa Cimanintin, Balai Desa Cimanintin, lapangan voli, dan pasar desa.
Ingat Kasus Penyekapan Sadis hingga Tewas di Pulomas? Unggahan Ibu Mendiang Gemma Ini Bikin Nangis https://t.co/vMKlhhY533 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 26, 2018
“Terjadi pergerakan tanah di Blok Babakan Sawah, Desa Cimanintin setelah hujan mengguyur kawasan ini selama dua hari sejak Sabtu lalu. Warga diungsikan karena Minggu siang terjadi tanah retak-retak dan ambles,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ayi Rusmana, melalui sambung telepon, Senin (26/2/2018).
Menurutnya, sampai saat ini pergerakan tanah terus terjadi dan semakin meluas.
“Kami akan meminta bantuan Badan Geologi untuk memeriksa kondisi di daerah bencana. Saat ini warga diungsikan karena menghindari bencana tanah longsor,” katanya.

Baca: Merokok di Pesawat, Pria Ini Malah Melawan Saat Disuruh Turun
Menurutnya, setelah melihat kondisi pergerakan tanah maka perkampungan di sana sudah tak layak lagi dan harus direlokasi.
“Kampung di sana harus direlokasi dan pemerintah sedang mencari lahan apakah di tanah kas desa atau tanah negara di kawasan ini untuk menjadi tempat pemukiman baru,” katanya.
Ratusan warga ini meninggalkan kampung halaman yang berada di sekitar kawasan hutan konservasi ini.
Desa Cimanintin berjarak 75 km dari Sumedang kota dan berbatasan dengan Majalengka. Warga tinggal di kawasan perbukitan yang rawat tanah longsor dan ambles.
Dedi Turjana dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumedang mengatakan pergerkan tanah terus terjadi walaupun intesitasnya semakin mengecil.