Feature: Mahasiswa Ekuador yang Fasih Nyanyikan Lagu 'Ulah Ceurik'-nya Darso
Berawal dari jalinan pertemanannya dengan seorang warga negara Indonesia dalam sebuah kegiatan di Ekuador membuat Santiago mencintai budaya Sunda
Penulis: Cipta Permana | Editor: Yudha Maulana
Santiago mengatakan, alasan ketertarikannya mempelajari budaya Sunda, karena menurutnya Budaya Sunda sebagai sesuatu yang menarik dan luar biasa sehingga layak untuk di pelajari bukan hanya oleh warga pribumi tapi juga warga asing.
Baca: Persib Bandung Bakal Dijamu Perserang Serang, pada Laga Uji Coba di Serang 1 Maret 2018
Ia pun merasa sangat termotivasi dan bangga ketika di beri kesempatan untuk dapat terlibat dalam acara yang kental akan seni dan budaya Sunda. Terlebih kedepan akan lebih memacu dan ingin belajar lebih jauh tentang bahasa, seni dan budaya Sunda.
"Ini adalah pengalaman yang menyenangkan karena bisa berbagi dengan siapa saja yang aku bisa. Saya sangat menghargai akan budaya Sunda dan Indonesia," ujarnya kepada wartawan usai kegiatan di SMP Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (20/2).
Santiago pun berharap budaya Sunda dapat semakin terkenal sampai keluar negeri termasuk Ekuador, dan bisa berkolaborasi dengan budaya dari negera asalnya.
"Kedepannya mungkin kita bisa bikin proyek, bagaimana alat musik Sunda dan Ekuador dapat dikolaborasikan," ucapnya.
Sementara itu Wakasek Kesiswaan SMP Darul Hikam, Rahmat Arifin mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya 'ngamumule' (memelihara) Bahasa Sunda sebagai bahasa Ibu. Dimana Bahasa Sunda sangat erat hubungannya dengan kesenian yang ada di daerah Jawa Barat.
Diakuinya bahwa saat ini, bahasa ibu semakin kurang dikenal oleh generasi muda. Lebih jauh kadang muncul sikap malu ketika menggunakan bahasa daerah, dan bangga ketika bisa berbahasa asing.
Baca: Aksi Sawer Duit Bu Dendy Makin Heboh karena Meme & Cuitan Ini, Dijamin Bikin Ngakak!
Dengan pertunjukan tersebut, maka menurutnya dapat memancing siswa dan siswi untuk lebih tertarik dan mau mempelajari kebudayaan Sunda lebih jauh dari orang luar daerah dan warga negara asing. Hal ini sebagai tanda bahwa bahasa ibu (Sunda) juga disukai oleh orang luar negeri.
"Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan dari SMP Darul Hikam, yang setiap tahunnya memiliki tema dan kegiatan yang berbeda. Hal ini dilakukan agar siswa-siswi kami dapat memahami betul pentingnya makna menjaga seni dan kualitas dari budaya Sunda sebagai bahasa ibu masyarakat Sunda," ujar Rahmat.
Dalam kesempatan ini, ia pun berharap bahwa budaya Sunda sebagai budaya Ibu bisa menjadi budaya yang tetap memiliki ciri khas dari orang-orang yang tinggal di daerah Sunda.
"Kami juga ingin mengajak seluruh siswa untuk dapat melestarikannya, mencintainya, dan mempertahankannya akan budaya dan seni khas Jawa Barat ini," katanya.