Imlek 2018

Inilah Perbedaan Antara Klenteng dan Vihara, Yuk Pahami Biar Tak Bingung Lagi!

Banyak yang mengirang Klenteng dan Vihara merupakan tempat beribadah umat Buddha dengan konsep yang serupa.

Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Warga menikmati ribuan lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (12/2/2018). Pemasangan ribuan lampion oleh pemerintah kota Solo itu menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan untuk menyemarakkan suasana menjelang Imlek. 

 TRIBUNJABAR.ID - Masih banyak orang yang menganggap Klenteng dan Vihara adalah sama.

Banyak yang mengirang Klenteng dan Vihara merupakan tempat beribadah umat Buddha dengan konsep yang serupa.

Padahal keduanya jauh berbeda. Perbedaan ini tampak dari umat yang menggunakannya hingga tata cara peribadatannya.

Klenteng merupakan tempat beribadah bagi umat Konghucu atau Tionghoa perantauan.

Di dalam Klenteng ini terdapat berbagai macam rupang/patung dewa-dewi, di antaranya rupang aliran Buddha Mahayana, rupang aliran Taois, rupang aliran Konfusianis.

Pada awalnya, dewa-dewi itu dihormati oleh penganut marganya masing-masing.

Seiring perkembangan zaman, untuk menghormati dewa-dewi oleh berbagai macam marga, dibuatkanlah ruangan khusus yang dikenal sebagai Klenteng.

Di dalam klenteng, bagian samping atau belakang dikhususkan untuk leluhur yang masih dihormati oleh sanak keluarga masing-masing.

Adapula tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran atau agama leluhur, seperti Konghucu, Taoisme, Konfusianis, hingga Buddha.

Dengan hadirnya Klenteng ini, muncul pula sebutan Tri Dharma, yaitu 3 Kebenaran yang mengacu pada ajaran Buddha, Taois, dan Konfusianisme.

Sementara, Vihara merupakan tempat beribadah untuk umat Buddha.

Vihara umumnya tidak memiliki banyak rupang/patung, hanya ada patung Buddha atau patung Kwan Yin.

Jika di altar Vihara hanya ada satu rupang Buddha, maka itu adalah Vihara Aliran Threavada. Rupang tersebut adalah Rupang Buddha Gautama.

Namun, jika di altar terdapat tiga rupang, maka kemungkinan besar Vihara itu menganut Aliran Mahayana.

Apabila di altar Vihara itu ada Rupang Buddha yang berada di tengah, itu adalah Rupang Buddha Amitabha atau Amitayus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved