Kuliner Bandung
Wah, Ternyata Ini Lho Toko Roti Legendaris yang Tersohor di Bandung, Intip Yuk!
Jauh sebelum maraknya toko roti kekinian seperti sekarang, di Bandung ada toko. . .
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Berbicara soal menu, Toko Roti Sumber Hidangan terkenal dengan sajian aneka camilan dan hidangan penutup berupa roti dan kue ala Belanda.
Bahkan keseluruhan resepnya masih dipertahankan hingga saat ini loh!
Selain resepnya yang dipertahankan, nama pada roti dan kue di sini, juga masih menggunakan nama bahasa Belanda.
Yakni di antaranya adalah croissant, Kattetong, bookepot, doublet, ananastaart, ontbijtkoek, kreentenbrood, saucijsbrood, dan lainnya.
Meski merasa bingung dengan nama-nama menu tersebut, Anda tidak perlu kawatir! Karena pelayan di sana siap menjelaskannya.
Selain itu, Toko Roti Sumber Hidangan turut menyediakan menu makanan berat lainnya, seperti aneka nasi goreng, aneka bakmi, gado-gado, puyunghai, aneka bihun, menu sate, dan bistik, serta aneka es krim sebagai hidangan pendamping.
Meskipun tempatnya heritage, dan tidak sekeren interior toko roti masa kini, tapi Toko Roti Sumber Hidangan tidak pernah sepi pengunjung.
Selain orang tua, di sini juga dijumpai anak muda yang menikmati aneka camilan dan hidangan penutup andalannya.
Awalnya, Toko Roti Sumber Hidangan terkenal sebagai tempat sarapan yang bukanya saat pagi, biasanya menjelang siang udah habis dan tutup.
Tapi saat ini, toko roti tersebut dibuka hingga sore hari.
Erna (76) pekerja Toko Roti Sumber Hidangan, menuturkan, dari awal berdiri pada 1929 hingga sekarang, Toko Roti Sumber Hidangan tidak pernah mengalami perubahan agar menjaga ciri khas aslinya.
"Mulai dari menu roti, bentuk furniture hingga gaya bangunannya, masih tetap dipertahankan, bahkan sejak saya bekerja sebagai kasir di sini sejak Desember 1958," ujar ujar Erna kepada Tribun Jabar, Selasa (13/2/2018).
Erna mengatakan, pemilik dari Toko Roti Sumber Hidangan adalah generasi kedua yang umurnya kini telah beranjak 86 tahun.
Perihal resep dan citarasa dari menu roti dan kue yang ditawarkan, Erna mengaku, tidak ada yang berubah.
"Bikin rotinya masih pake resep jaman dulu, resepnya dari Belanda. Kami juga gak pake pengawet, gak pake obat-obatan," kata Erna.
