163 Ribu Keluarga Tak Kebagian Jatah Beras Sejahtera, Sudah Ada yang Protes
Kabupaten Sumedang untuk tahun 2018 ini mendapat kuota 81.528 KPM penerima rasta,” kata Deni Tanrus
Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG– Jatah penerima beras sejahtera (rasta) tahun 2018 ini tak bisa sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, takaran rasta juga sekarang dikurangi menjadi dari 15 kg menjadi 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM).
Bedanya, untuk mendapat rasta ini tak perlu ditebus dengan Rp 1.600 per kg melainkan gratis.
“Kabupaten Sumedang untuk tahun 2018 ini mendapat kuota 81.528 KPM penerima rasta,” kata Deni Tanrus, Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Sumedang, Senin (5/2/2018).
Cari Ustaz, Lukman Meracau Todongkan Pisau ke Remaja Masjid Sebelum Diciduk Warga di Belakang Lemari https://t.co/gU0wW98skm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 5, 2018
Hanya, ucapnya Deni, penerima Beras Sejahtera atau sebelumnya dikenal dengan raskin di desa-desa sangat fleksibel.
“Sebelumnya satu keluarga mendapat jatah 15 kg tapi karena banyak permintaan dan supaya terjadi pemerataan di tingkat bawah itu itu beras dipecah menjadi 5 kg per keluarga. Sehingga dari 15 kg beras itu dibagi ke tiga keluarga,” katanya.
Menurutnya, tahun ini tidak bisa lagi ada kebijakan di tingkat bawah bagi keluarga penerima beras itu.
Baca: Inikah Akhir Cerita Persib Bandung dalam Perburuan Boaz Solossa?
“Sebelumnya karena harus ditebus Rp 1.600 per kg sehingga dari 15 kg dipecah menjadi 5 kg sehingga ada tiga keluarga yang menerima raskin dan itu dinilai pemerataan,” katanya.
Jumlah penerima rasta itu mencapai 244.584 KPM namun tahun ini karena jumlah berat rasta dikurangi dan tanpa ditebus alias gratis maka yang menerima hanya 81.528 KPM.
Untuk tahun ini rasta itu tak lagi ditebus dan jumlah berkurang sehingga da 163.056 keluarga yang tak kebagian jatah rasta.
Ini Formasi Pemain Persib yang Dilepas jika Membentuk Kesebelasan, Minus Kiper! https://t.co/BMObQdaf97 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 5, 2018
“Ini menjadi masalah karena sebelumnya mereka mendapat beras 5 kg sekarang tak lagi mendapat beras padahal diberikan secara gratis,” kata Deni.