''Kegilaan'' Mbah Sadiman Terdengar Hingga ke Mancanegara, 20 Tahun Lakukan Ini Sendirian

Bahkan ia mengorbankan hanya memakai baju bekas di keseharian daripada membelinya.

Zinc/Intisari
Mbah Sadiman 

TRIBUNJABAR.CO.ID- Lelaki ini jauh dari kata muda, umurnya sudah menginjak 67 tahun.

Raganya juga tidak tegak dan gagah, keriput sudah menghiasi wajahnya.

Hal yang membuat kita tidak habis pikir, dia masih kuat naik-turun bukit, menelusuri daerah di lereng gunung sembari membawa bibit pohon.

Ya, Mbah Sadiman akan menaman bibit-bibit pohon itu.

Kisahnya diangkat media asing Zinc asal London Inggris, dalam sebuah unggahan video di Facebook berjudul "This Indonesian man single-handedly saved his village from starvation".

Sudah dilihat sebanyak 6,8 juta kali, dibagikan 100 ribu lebih, dan dikomentari seribu lebih warga asing. 

Mbah Sadiman tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, sekitar 100 KM dari Kota Solo.

Selama 20 tahun lebih sejak tahun 1996, Mbah Sadiman mendedikasikan dirinya untuk keberlangsungan hidup warga desanya dengan menanam pohon.

Baca: Tinggalkan Persib untuk Kedua Kalinya, Achmad Jufriyanto Menangis

Setidaknya lahan seluas 250 acre atau sekitar 100 hektare (1 acre = 0,4 hektare) di Bukit Gendol dan Bukit Ampyang, lereng Gunung Lawu, telah ia tanami lebih dari 11 ribu.

Ini bermula dari keresahannya akibat penebangan dan penjerahan hutan yang dilakukan warga dan berimbas pada kehidupan mereka sendiri.

Kebakaran hebat pernah melanda, kekeringan saat musim kemarau, banjir saat musim hujan, petani tidak cukup mendapat air untuk tanamannya, dan warga kesulitan mendapatkan air.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved