Bahan Dasarnya Sering Ada di Tempat Sampah, Inilah Rumah Antigempa Asal Jepang

Rumah ini diklaim tahan gempa, sangat murah, cepat membuatnya, dan memiliki kemampuan mengisolasi panas yang tinggi.

Istimewa/Intisari
Rumah antigempa 

Sebenarnya, perusahan tersebut sudah meyarankan penggunaan rumah styrofoam ini lebih dari satu dekade.

Nah, baru setelah gempa Kumamoto ini pandangan masyarakat berubah bahwa rumah styrofoam bukan sekadar marketing.

Setiap bagian dari rumah seberat 80 kg ini disatukan dengan lem super kuat.

Kombinasi bentuk kubah dan sedikitnya tiang dan penyangga yang justru membuatnya tahan dari guncangan gempa yang kuat.

Baca: Kembali Menang Dramatis, Bali United Kian Dekat ke Babak 8 Besar Piala Presiden

undefined
Rumah antigempa

Tentunya Japan Dome House tidak menggunakan styrofoam biasa untuk membangun rumah ini.

Bahan styrofoam ini dikembangkan dari sebuah bahan generasi baru yang lebih kuat dibandingkan bahan untuk membungkus makanan atau benda lainnya.

Menurut situs RealEstate.co.jp, butiran dalam polystyrene biasa dikembangkan dari 50% hingga 70% ukuran asli styrene monomer yang menyebabkan penyerapan sejumlah besar oksigen.

Baca: Gracia Indri Ngotot Cerai, David Noah Ogah Cerai, Sidang Mediasi Pun Deadlock

Nah, Japan Dome House mengembangkan sebuah metode yang hanya mengembangkan styrene monomer 20% saja.

Dengan demikian, penyerapan oksigennya jadi lebih sedikit.

Hal itu membuat bahan lebih kuat dibandingkan busa biasa dengan tetap menjaga kualitas insolasinya.

Sebuah rumah kubah styrofoam ini dapat dibangun dalam waktu hanya seminggu oleh satu tim yang terdiri dari 3 orang.


Harga rumah dengan luas sekitar 36 meter persegi dengan tinggi 3 meter adalah 7-8 juta yen atau Rp 850-970 juta.

Sumber: Intisari
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved