Pria Serbia Ini Pilih Jadi Pesepakbola Dibanding Dokter, Dua Tahun Tak Tegur Sapa dengan Orang Tua
"Saya mendapat tawaran kontrak profesional ketika usia 18 tahun, setelah lulus dari SMA,” ujarnya kepada Tribun Jabar
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Ichsan
Pria yang berposisi sebagai striker ini mengaku tidak memiliki trofi dalam perjalanan karirnya, tetapi memberikan kemenangan bagi tim kebanggaan kampung halamannya itu menjadi kebahagiaan tersendiri.
“Momen yang paling bahagia adalah ketika saya bisa mencetak gol ke gawang Red Star dan saya bisa membuat tim saya bertahan di kasta teratas liga,” ujarnya.
Detik-detik Marion Jola 'Dipulangkan' Oleh Juri Hingga 5 Kontestan Indonesian Idol yang Memesona https://t.co/tLTt7XC2iD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 15, 2018
Piala Intertoto
Dejan Lukic tidak pernah bermain untuk tim nasional. Menurutnya, persaingan untuk merebutkan posisi di tim nasional sangat ketat.
Tetapi bukan berarti ia tidak memiliki pengalaman bermain di tingkat internasional.
Piala Intertoto Musim 1996-1997 menjadi pengalamannya bermain di tingkat internasional.
“Kami bermain di Piala Intertoto. Tetapi saat itu tim kami hanya mampu bertahan di babak penyisihan grup. Tim kami gagal melaju ke fase selanjutnya,” ujarnya.
Sepanjang kariernya, ia mengaku lawan paling berat adalah ketika melawan tim-tim dari Italia.
Mereka disebutnya memiliki pertahanan yang kuat dan strategi permainan yang baik sehingga sulit dikalahkan.
Menjadi Pelatih
Setelah pensiun sekira tahun 2002, ia memulai kursus kepelatihan dan kemudian ia memegang lisensi B UEFA.
Setelah itu ia menjadi pelatih untuk tim kebanggaan kampung halamannya FK Proleter Zrenjanin.
“Saat itu saya menjadi pelatih termuda yang bisa berada di kompetisi teratas, “ kata Dejan Lukic.
Ia memutuskan untuk vakum dari karir kepelatihannya di tahun 2006, ketika FK Proleter Zrenjanin tidak lagi berkompetisi di Liga Serbia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/dejan-lukic_20180115_184225.jpg)