Suka Duka Penjual Ikan Hias Raup Rp 80 Juta per Bulan, Dilarang Orangtua sampai Motor Lenyap
Bisnis yang didirikan oleh mahasiswa jurusan perikanan Universitas Padjadjaran ini awalnya dari hobi memelihara ikan sejak kelas 4 SD.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Pasar online ini bernama Bursa Ikan Mas Koki.
Bursa Ikan Mas Koki ini bertujuan memudahkan pembeli untuk membeli produk di satu grup.
Bisnis Agung kian berkembang, di tahun 2012 dan 2013, Agung mulai tertarik berbisnis ikan hias kontes.
Agung mendapat tiga investor di tahun 2013 yang membantu pertumbuhan bisnisnya.
Ada penambahan kolam kaca sebanyak dua buah dan aquarium ukuran satu meter sebanyak 40 buah.
Pada 2015, bisnis Agung menembus pasar ekspor.
Ikan yang diekspor dari jenis ikan mas koki mutiara hitam, ikan botia india, corydoras, arwana silver, dan ikan lainnya.
Agung juga merambah ke pasar lokal pada tahun 2016.
Ia menjadi pemasok ikan, tanaman aquascape, dan batu aquascape di sebuah toko di Jalan Karapitan.
Keahlian bisnis ikan ini, Agung dapatkan secara autodidak.
"Tidak pernah mengikuti pelatihan. Karena pelatihan bisnis di kalangan anak muda umumnya di bidang kuliner dan fashion," kata pemuda yang berdomisili di Sarijadi.
Permintaan ikan hias yang semakin tinggi membuat Agung bekerja sama dengan petani plasma.
Petani plasma ini ada di Cijambe, Gegerkalong, dan Sarijadi.
Bisnis ini juga awalnya tidak disetujui oleh orang tua Agung.
Orang tua Agung khawatir anaknya berbisnis.
"Orang tua lebih menyetujui kalau saya bekerja lalu mendapat gaji dengan jumlah yang pasti setiap bulan," kata Agung.
Tetapi, Agung dapat membuktikan bahwa dirinya serius berbisnis.(*)