Dalam Sebuah Surat yang Mengharukan, Ahok Pernah Sebut Vero Tak Seperti Dulu, Lebih Dewasa
Veronika selalu setia mendampingi suaminya dalam keadaan apapun, termasuk saat Ahok terjerat kasus penistaan agama.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
Kendati Ahok tengah berada di rutan Mako Brimob saat hari spesial itu, ia mempunyai cara tersendiri mengungkapkan perasaannya kepada sang istri. Ahok menulis sebuah surat.
Baca: Pak Ahok dan Vero Jadi Trending Topic Twitter Gara-gara Beredar Surat Gugatan Cerai
Mantan Pegawai Bongkar Perilaku Veronica Tan yang Sesungguhnya, Ternyata Begini Sosok Istri Ahok itu https://t.co/Lzm6WPbD6N via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 8, 2018
Kata-kata menyentuh dirangkai menjadi kalimat indah dan sukses membuat Veronica menitikan air mata.
Tulisan tangan Ahok itu dibacakan saat acara ungkapan terimakasih keluarga Ahok untuk para penulis buku 'Ahok di Mata Mereka', Kamis (7/9/2017).
Vero yang semula tidak mengetahui terkait surat tersebut sontak saja merasa kaget saat putranya Sean tiba-tiba berdiri.
Sean membacakan tulisan tangan ayahnya tersebut saat acara akan ditutup.
"Pada saat akan dibacakan, Bu Vero tidak tahu. Karena acara memang sudah akan ditutup tapi tiba-tiba Nico berdiri di depan dan membacakannya," ujar Staf Ahok, Imadya, dikutip dari Kompas.com.
"Bu Vero kelihatan kaget sekali, tidak menyangka dan tidak biasa, tetapi Bu Vero kelihatan sangat terharu sekali," tambahnya.
Dalam surat itu, Ahok menceritakan bagaimana ia dan Veronica melewati kesibukan setiap harinya.
Mantan orang nomor wahid di Ibu Kota itu juga menjelaskan bagaimana sosok Vero sangat penting dalam hidupnya.
"Untuk Vero istriku
AHOK, Mako Brimob
"Sekarang ini aku harus berterimakasih akan keadaan saat ini kepada semua pihak yang menyebabkan aku menjadi narapidana dan ditahan langsung tanpa menunggu proses lebih lanjut.
Tak terbayang jika dulu aku tak ditahan, Aku akan terus bekerja seperti dulu sampai Oktober sampai masa jabatan itu artinya saya bangun jam 04.30 (kamu memberiku gelar robot), karena semua waktu dihitung tepat agar aku bisa tiba di Balaikota 07.30.
Karena sudah banyak warga menunggu dan kerja nonstop sampai pulang ke rumah di atas jam 21.00.