Jangan Dimakan! Tampak Asli, Makanan Ini Ternyata . . .

Dilihat sekilas, warna makanan yang sangat menarik mata membuat orang yang memandang langsung tertarik untuk memakannya.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/PUTRI PUSPITA
Replika jajanan tradisional berbentuk tumpeng dijual seharga Rp 4 juta di Crayon Craft & Co, Rabu (3/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Berbagai jenis makanan seperti kue, roti, pancake, es krim, ramen dan makanan tradisional tampak begitu menggoda untuk dicicipi.

Sekumpulan makanan itu berjajar rapi dan dibungkus dengan plastik.

Dilihat sekilas, warna makanan yang sangat menarik mata membuat orang yang memandang langsung tertarik untuk memakannya.

Replika makanan berkuah yang tampak seperti makanan asli di Crayon Craft & Co, Jalan Aceh no 15, Bandung, Rabu (3/1/2018).
Replika makanan berkuah yang tampak seperti makanan asli di Crayon Craft & Co, Jalan Aceh no 15, Bandung, Rabu (3/1/2018). (TRIBUNJABAR.CO.ID/PUTRI PUSPITA)

Eits, tunggu dulu. Ternyata, berbagai makanan tersebut bukan makanan yang bisa dikonsumsi.

Memiliki bentuk dan rupa yang menarik mata, ternyata jika diperhatikan lebih teliti makanan tadi hanyalah sebuah replika yang tampak begitu nyata.

Makanan replika ini bisa Anda temui di toko Crayon Craft & Co di Jalan Aceh No 15, Bandung, yang menyediakan jasa pembuatan replika makanan.


"Replika makanan ini dibuat menggunakan malam, clay, dan bahan lainnya yang tak bisa disebutkan," ujar staf bagian produksi Crayon Craft, Itok (30), Rabu (3/1/2018).

Bentuknya yang mirip dengan makanan asli itu membuat replika ini cukup memakan waktu dalam masa pembuatannya.

Itok mengatakan bahwa pembuatan replika makanan bisa menghabiskan waktu selama 14 hari.

Makanan yang paling sulit dibuat adalah jenis makanan berkuah yang membutuhkan ketelitian untuk gradasi warna kuahnya.

"Supaya warna kuah terlihat lebih nyata, membutuhkan ketelitian ketika mencampur setiap warna yang ada," ujar Itok sambil membuat replika pesanan lainnya.

Namun sesungguhnya yang paling lama dalam proses pembuatan replika ini bukanlah dari proses membentuknya.

"Yang paling lama adalah proses pengeringan. Ada yang harus dibiarkan kering sendiri, ada juga yang harus dioven," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved