Misteri di Balik Banyak Musisi Rock yang Mati pada Usia 27, Benarkah karena Gabung Klub Ini?
Penulis dan penggemar musik mulai mengaitkan antara Kurt Cobain dan barisan panjang seniman berbakat yang meninggal di usia 27.
Selamat Hari Ibu! Inilah 20 Kata Mutiara Untuk Ibu Tercinta, dari Berbahasa Indonesia Hingga Inggris https://t.co/UXDBAyUwfg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 22, 2017
Dia menemukan bahwa musisi non-rock di Amerika Utara memiliki kans hidup 87,6% lebih besar dibanding musisi rock pada usia yang sama.
Musisi rock di Eropa juga memiliki kecenderungan sama, yakni meninggal tidak wajar dibanding musisi non-rock.
Overdosis obat dan alkohol menjadi penyebab kematian yang paling umum.
Hal ini tidak mengherankan mengingat bintang rock rata-rata memiliki banyak akses dan jaringan ke sana.
Begini Arti Seorang Ibu Bagi Nagita Slavina, Ternyata Cara Sang Ibu Melindungi Dirinya Tak Main-main https://t.co/WrpvAuVXdh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 22, 2017
Penulis Howard Sounes menuliskan 50 musisi pengguna obat terlarang lainnya di dalam bukunya The 27 Club.
Sounes menunjukkan bahwa sebagian besar anggota klub memiliki masa kecil yang sulit.
Hal itu menginspirasi para seniman seperti Kurt Cobain dan Hendrix untuk mengkonsumsi obat terlarang, alkohol, dan musik sebagai pelarian.
Ada daftar panjang rocker yang telah meninggal sebelum waktunya, baik yang kurang atau lebih dari 27 tahun.
Baca: Indra Thohir Sebut Akan Banyak Manfaat dari Training Camp untuk Pemain Persib
Namun, anggota 27 Club mendapatkan perhatian besar karena angka 27 laku untuk dijual dan kematiannya memicu rumor-rumor konspirasi.
Mark Bellis, pakar penyalahgunaan obat-obatan terlarang, berspekulasi bahwa industrialisasi dunia musik mungkin menjadi penyebab.
Lama-kelamaan, seni musik dianggap sebagai ladang bisnis dan pilihan karir yang bagus.
Hal ini menghadirkan tekanan dan bagi musisi yang tidak kuat mencari pelarian ke obat-obatan terlarang.