Kisah Mengharukan Anak Pengidap Autisme yang Nyaris Bunuh Diri Karena Ditolak Berbagai Sekolah
Keinginan Haikal untuk mengenyam pendidikan harus dikubur dalam-dalam karena penolakan berbagai sekolah yang tidak mau menerima anak pengidap autisme.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isal Mawardi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Penolakan yang diterima oleh Ramandikha Haikal Ibrahim dari berbagai sekolah membuat dirinya begitu terpukul.
Keinginan Haikal untuk mengenyam pendidikan harus dikubur dalam-dalam karena penolakan berbagai sekolah yang tidak mau menerima anak pengidap autisme.
Ibu dari Haikal, Juju Sukmana tidak menyangka bahwa Haikal mengerti segala percakapan dirinya dengan staf sekolah yang menolak anaknya.
"Ternyata dia mengerti kenapa dia ditolak. Saya bahkan tidak menyadarinya. Informasi penolakan itu dia kumpulkan dalam pikirannya. Saya baru sadar ketika malam harinya sekitar pukul 10 malam," kenang Juju terhadap tragedi 8 tahun yang lalu, Graha Manggala Siliwangi, Kamis (7/12/2017).
Bilang Begini saat Memperkenalkan Diri, Ibu ini Kena 'Semprot' Mamah Dedeh di Depan Jemaah Pengajian https://t.co/lIWPiYfIVq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 7, 2017
Ketika pukul 21.00 tiba, Haikal yang saat itu berumur 13 tahun keluar dari rumahnya dan berlari sekencang mungkin menuju taman di kompleknya.
Juju pun menyadari Haikal kabur dari rumah setelah mendengar suara pintu terbuka.
Juju lantas pergi berlari untuk mengejar Haikal yang telah lebih dahulu tiba di taman.
Pada taman tersebut, terdapat sebuah kolam dangkal setinggi kurang lebih 2 meter. Haikal hendak terjun dan berniat bunuh diri.
Namun Juju bersama seorang warga setempat berhasil menarik Haikal yang selangkah lagi ingin terjun ke kolam tersebut.
"Ketika berhasil menarik Haikal, saya tanya 'kamu kenapa?' ia jawab 'saya gak sekolah. tapi kenapa kakak saya dan adik saya sekolah'," ujar Juju menirukan suara Haikal saat itu.
Setelah dicari tahu lebih lanjut oleh Juju, selain di kolam taman komplek, Haikal memiliki opsi bunuh diri lainnya yaitu dengan berlari ke tengah-tengah jalan tol agar tertabrak oleh truk.
"Itulah yang membuat saya memberanikan diri untuk membuat sebuah yayasan bernama Yayasan Biru Indonesia," ujar Juju.
5 Fakta August Ames, Bintang Film Dewasa yang Diduga Bunuh Diri karena Depresi 'Diserang' Netizen https://t.co/GJdnaOVPDs via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 7, 2017
Sebagai informasi, Yayasan Biru Indonesia telah memiliki 10 murid berkebutuhan khusus.
Garasi rumah Juju menjadi tempat belajar anak-anak berkebutuhan khusus dalam naungan Yayasan Biru Indonesia.
Ia dibantu oleh beberapa mahasiswa yang menjadi relawan dalam proses belajar mengajar.
Yayasan ini hanya mengandalkan bantuan dari donatur, baik berupa uang maupun berupa fasilitas belajar mengajar.
Pasalnya, Yayasan Biru Indonesia sama sekali tidak memungut biaya kepada murid.
Berkat kasih sayang dari Juju dan kerabat-kerabat dekatnya, saat ini Haikal telah kuliah di Universitas Widyatama Bandung.
Ia mengambil jurusan Desain Komunikasi dan Visual.
"Bahkan Ia pernah mendapatkan penghargaan dalam kategori best performance untuk kompetisi game di China," kenang Juju.