Wisata Bandung
Menikmati Wisata Malam di Pasar Lilin, Ada Banyak Sepatu Bermerek, yang Asyik Tawar Menawarnya
Jika dulu kawasan Pasar Lilin terkenal karena pasar sepatu bekas, berbeda dengan sekarang. Sebagian penjualnya menjajakan sepatu baru
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kota Kembang seakan tak pernah tidur. Ungakapan tersebut terasa jika kita melintas di Jalan Astana Anyar yang tidak jauh dari Taman Tegalega Kota Bandung.
Di sana, Anda bisa menemukan lokasi wisata belanja malam di sepanjang jalan bernama Pasar Lilin.
Dikenal Pasar Lilin apa karena di sana banyak pedagang menjual lilin? Ternyata bukan karena itu. Dikenal Pasar lilin karena pasar ini hanya buka pada malam saja.
Dahulu, para pedagang sepatu di pasar ini berjualan tanpa menggunakan listrik dan hanya bermodalkan lilin untuk sumber penerangan di tempat mereka melapak.
Seiring perkembangan zaman, pedagang di sana kini memakai penerangan lampu yang ditopang besi setinggi kurang dari satu meter, yang diletakkan di tengah lapak.
Di bawah penerangan seadanya, para pedagang menawarkan berbagai jenis sepatu, ada sneaker, pantopel, boots, dan sepatu olahraga.
Tidak hanya sepatu, di pasar ini juga kini dijajakn sandal-sandal bermerk. Ada sandal untuk santai maupun sandal bagi yang hobi naik gunung.
Menurut pantauan Tribun Jabar, Selasa (5/12/2017), terlihat beberapa pedagang menjajakan sepatu merk terkenal seperti Adidas, Nike, All Star Converse, Vans, dan lain-lain digelar di trotoar beralaskan plastik atau terpal.
Panglima Kostrad Mundur dari TNI, 85 Jenderal, Laksamana, dan Marsekal Dimutasi https://t.co/c7g64FjMpo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 6, 2017
Jika dulu kawasan Pasar Lilin terkenal karena pasar sepatu bekas, berbeda dengan sekarang. Sebagian penjualnya menjajakan sepatu baru tiruan sepatu-sepatu bermerek.
Jika lagi beruntung, pembeli bisa mendapatkan sepatu bermerek orisinal bekas yang harganya murah.
Para pedagang di Pasar Lilin biasanya mulai beroperasi sejak pukul 16.00 WIB hingga tengah malam.
Sebagian penjual mendirikan tempat tidak permanen beratapkan terpal, namun ada juga penjual yang membiarkan sepatu berjajar di trotoar beralaskan plastik atau terpal.
Harga sepatu yang ditawarkan relatif terjangkau.