Kisah Uwa Bubur, Mempersiapkan Dagangan Sejak Dini Hari Hingga Berjuang Membiayai Istri yang Sakit

"Saya harus bangun jam 02.00 karena kan harus membuat bubur, belum menyuwir daging ayam dan memotong seledri," ujar Uwa Bubur.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/SELI ANDINA
Endang Sholih (83) atau yang lebih dikenal sebagai Uwa Bubur, penjual bubur di Majalaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ketika sebagian besar orang masih terlelap, Endang Sholih (83) atau lebih dikenal dengan nama Uwa Bubur, sudah sibuk di dapur rumahnya.

Sejak pukul 02.00, Uwa Bubur sudah harus mempersiapkan bubur yang akan dijualnya pada pagi hingga siang harinya.

Sebagian besar pembuatan bubur maupun bumbu tambahannya dipersiapkan sendiri oleh Uwa Bubur, sementara beberapa pekerjaan lainnya dibantu oleh adik iparnya.

Hal tersebut diungkapkan Uwa Bubur ketika ditemui Tribun Jabar di tempat berjualannya di Jalan Babakan, Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (6/12/2017).

"Saya harus bangun jam 02.00 karena kan harus membuat bubur, belum menyuwir daging ayam dan memotong seledri," ujar Uwa Bubur.


Beberapa tahun ke belakang, sang istri masih sering membantunya berjualan, mulai dari meracik bubur hingga menemaninya berjualan keliling.

Sayangnya kini istrinya tak dapat lagi beraktivitas terlalu banyak akibat penyakit yang dideritanya.

"Karena sudah tua, jadi kalau terlalu banyak berjalan atau bekerja, kakinya sakit, jadi sekarang istirahat di rumah saja," ujar Uwa Bubur.

Agar tak kekurangan waktu tidur, pria berusia senja itu mengungkapkan dirinya harus sudah tidur pada pukul 21.00 WIB.

"Kalau lewat 21.00 belum tidur dan pukul 02.00 sudah bangun, nanti sakit kepala," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved