Jalan yang Dilintasi Rel KA di Bawah Fly Over Cimindi Akan Ditutup Permanen, Sopir Angkot Tak Setuju
Sopir angkot tidak setuju dengan rencana penutupan permanen sebidang rel kereta api, atau jalan raya yang dilintasi rel KA di bawah fly . . .
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, CIMAHI - Sopir angkot tidak setuju dengan rencana penutupan permanen sebidang rel kereta api, atau jalan raya yang dilintasi rel KA di bawah fly over Cimindi.
Penutupan tersebut sudah menjadi rencana PT Kereta Api Indonesia dan Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Jika sebidang rel kereta api yang berada tepat di bawah flyover Cimindi itu dilakukan penutupan, sopir angkot menilai penghasilannya akan menurun.
Baca: Persib Sedih, Febri Bow Tulis Ini di Akunnya - Netizen Malah Ada yang Komentar Ganteng Banget Sih
Asep Doni Hadian (39), sopir angkot jurusan Leuwipanjang-Cimahi, mengatakan, hal itu karena jalan di bawah flyover Cimindi merupakan lokasi yang paling banyak penumpang.
"Jika benar akan ditutup, semua sopir angkot tidak akan setuju, karena nantinya semua kendaraan akan di arahkan ke atas flyover. Diatas mau narik apa ?," ujar Asep Doni Hadian ketika ditemui di Cimindi, Kota Cimahi, Kamis (16/11/2017).
Fakta Menarik Setya Novanto: Siapa Guru dan Bagaimana Kiprahnya Hingga Jadi Ketua Umum Partai Golkar https://t.co/SHaB83MF8t via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 16, 2017
Ia mengaku telah lama mendengar kabar rencana penutupan permanen sebidang rel tersebut, sejak dua bulan yang lalu.
Tujuan sebidang rel kereta api yang akan dilakukan penutupan itu, agar steril demi keselamatan masyarakat dan untuk mengurangi angka kecelakaan.
"Untuk masalah kecelakaan itu, tergantung pengendaranya sendiri, jika pengendaranya disiplin dan berhari hati ketika melintasi rel pasti selamat," katanya.
Hal senada juga dikatakan Doni Irawan (35), sopir angkot yang juga jurusan Cimahi-Leuwipanjang, pasalnya, selain bisa merugikan pengahasilan dianggap akan menyebabkan kemacetan yang cukup parah.
Ia berharap, penutupan sebidang rel tersebut tidak akan jadi direalisasikan oleh pihak terkait.
"Semoga tidak jadi dilakukan penutupan permenen, karena dampaknya bukan hanya untuk sopir angkot, tetapi masyarakat dan pedagang setempat," katanya. (*)