Kuliner Bandung

Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom, Menikmati Masakan Sunda Ala Rumahan dengan Sensasi Jadul

Selain itu Jalan Trunojoyo ini juga terkenal dengan pusatnya distro, jadi bisa sekaligus wisata kuliner dan wisata belanja.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Fasko Dehotman
Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom 

Selain itu, terlihat ruangan luas di bagian tengah yang berfungsi sebagai tempat makan pengunjung lengkap dengan bangku dan meja kayu.

Sedangkan di bagian belakang, dijadikan tempat untuk melihat menu makanan yang ditawarkan, lengkap dengan hawu sebagai kompor masak dan tempat pembakaran.

Menu makanan tersebut disajikan dalam satu meja panjang atau prasmanan, kemudian pengunjung tinggal mengambil sendiri makanan yang diiginkan, serta disantap dalam satu ruangan beramai-ramai dengan pengunjung lainnya.

Maka dari itu, jarak meja dan bangku antara satu dan lainnya dibuat saling berdekatan supaya lebih terasa keakrabannya, dan terasa lebih ramai.


Walaupun tampak ramai, Anda jangan khawatir tidak kebagian tempat duduk, karena Anda akan dibantu oleh karyawan di sana untuk mencarikan tempat duduk yang kosong.

Untuk menu yang ditawarkan, keseluruhannya adalah masakan khas Sunda disajikan dalam wadah baskom seng bermotif bunga-bunga.

Di antaranya adalah ikan goreng, ikan asin, ayam goreng, udang goreng, jeroan, pepes, perkedel, tempe goreng, cumi, jamur, sambel goreng, tumis kangkung, oseng kikil, sayur asem, lalapan, pete bakar, aneka sambal dadakan, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, minuman yang disediakan juga beragam, seperti kopi nyereng, jus terong, es goyobod, bandrek, es kelapa, es cendol, bajigur, bandrek, hingga es cingcau pun ada di sini.

Sisi unik dari Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom ini adalah semua piring dan gelas yang digunakan terbuat dari seng tempo dulu, sehingga bikin pengunjung bernostalgia kembali pada masa lalu.

Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom
Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

Oom, selaku pemilik Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom, menuturkan, meski berdirinya tidak terlalu lama yakni sekitar tahun 2007, Nasi Bancakan ini cukup banyak menarik perhatian pengunjung.

Oom beralasan, karena menu yang ditawarkan adalah ala rumahan dengan harga murah meriah, dan memiliki tempat yang nyaman.

Mengenai kata Bancakan, Oom menjelaskan, kata tersebut berasal dari bahasa Sunda yang artinya beramai-ramai.


"Sesuai nama yang diusung, kami menyajikan nasi dengan beraneka macam lauk-pauk, sehingga tampak ramai, bahkan suasana restoran ini juga diramaikan oleh pengunjung yang datang," jelas Oom kepada Tribun Jabar, Rabu (15/11/2017).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved