Operasi Zebra Lodaya 2017
Kurangi Angka Kecelakaan Polres Cimahi Sisir Kawasan 'Blank Spot'
Jumlah pelanggar pada operasi Zebra Lodaya 2017 di wilayah hukum Polres Cimahi meningkat hingga 100 persen lebih.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.CO.ID, CIMAHI - Jumlah pelanggar pada operasi Zebra Lodaya 2017 di wilayah hukum Polres Cimahi meningkat hingga 100 persen lebih.
Hingga hari terakhir jumlah pelanggar kendaraan mencapai 17 ribu lebih baik roda dua maupun roda empat.
"Kalau dari penindakan sendiri terjadi peningkatan. Di 2016 kurang lebih ada 8.000 pelanggaran tahun 2017 ini meningkat hampir 100 persen lebih di angka 17 ribuan pelanggaran," ujar Kasatlantas Polres Cimahi AKP Suharto di Rest Area KM 125 Tol Cipularang, Selasa (14/11/2017).
Baca: Pembebasan Lahan Kampung Cieunteung Ditargetkan Rampung Tahun Ini
Suharto mengatakan peningkatan jumlah pelanggaran dikarenakan operasi tidak hanya dilakukan di dalam kota seperti tahun-tahun sebelumnya.
Tapi tahun ini Polres Cimahi menyebar ke daerah-daerah 'blank spot' rawan kecelakaan seperti di Padalarang-Cipatat, Cikalongwetan-Padalarang, maupun daerah-daerah wilayah selatan dan utara seperti mengarah Cililin, Cisarua, Parongpong dan Lembang.
"Kami menyebar, kami berupaya ke tempat-tempat yang selama ini belum terjangkau. Harapannya ke depan kami bisa meminimalisir terjadinya lakalantas," ujarnya.
Kasihan! Perempuan yang Ditelanjangi Warga Ternyata Bukan Pasangan Mesum https://t.co/eSVeiX7lpW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 14, 2017
Dikatakan Suharto, para pelanggar ini di antaranya melakukan pelanggaran melawan arah, kendaraan yang tidak dilengkapi dengan kelayakan teknis. Diakui Suharto tingkat kesadaran masyarakat dalam berkendara yang baik dan aman, jika dilihat dari jumlah memang meningkat.
"Kita berubah pola tiap tahunnya, kalau tahun lalu, operasi dilakukan di dalam kota untuk menghindari kepadatan. Tapi kalau tahun ini kami pendekatan di daerah-daerah yang sering terjadi lakalantas, di mana di daerah tersebut yang banyak sekali menyepelekan hal-hal ringan namun fatal," tutur dia. (*)