Breaking News

Siswa SMAN 1 Baleendah Bikin Alat Pendeteksi Banjir dari Barang Bekas

Harga bahannya pun terjangkau, tak lebih dari Rp. 100.000. Oliver, mengatakan, cara kerja alat tersebut sederhana.

Penulis: Yudha Maulana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Yudha Maulana
Siswa SMAN 1 Baleendah, Oliver Enrico, memperlihatkan alat pendeteksi banjir yang terbuat dari bahan daur ulang di Ruang Meeting SMAN 1 Baleendah, Senin (13/11/2017). Alat tersebut dibuat karena rasa peduli kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana

TRIBUNJABAR.CO.ID, BALEENDAH- Siswa SMAN 1 Baleendah yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) membuat alat pendeteksi banjir yang dibuat dari barang-barang daur ulang.

Mereka adalah Oliver Enrico (16), Bagja Mulyana (17) dan keempat rekannya yang lain.

Bentuk alatnya seperti tabung dengan celah-celah yang berada di bawahnya.

Tampak seutas kabel di atas alat tersebut yang tersambung ke sebuah papan yang dipasangi lampu dan sebuah sirine.

Alat yang diciptakan oleh para siswa ini, terbilang sederhana, hanya memerlukan pipa, botol bekas, lilitan tembaga, sirine, lampu dan dudukan saklar.

Siswa SMAN 1 Baleendah, Oliver Enrico, memperlihatkan alat pendeteksi banjir yang terbuat dari bahan daur ulang di Ruang Meeting SMAN 1 Baleendah, Senin (13/11/2017). Alat tersebut dibuat karena rasa peduli kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung.
Siswa SMAN 1 Baleendah, Oliver Enrico, memperlihatkan alat pendeteksi banjir yang terbuat dari bahan daur ulang di Ruang Meeting SMAN 1 Baleendah, Senin (13/11/2017). Alat tersebut dibuat karena rasa peduli kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung. (Tribun Jabar/Yudha Maulana)

Pengerjaannya pun cukup singkat, kurang dari satu pekan. Harga bahannya pun terjangkau, tak lebih dari Rp. 100.000. Oliver, mengatakan, cara kerja alat tersebut sederhana.

Botol yang berada di dalam tabung pipa, akan terangkat bila terendam oleh air. Botol tersebut akan menyentuh tembaga yang kemudian menyalurkan sinyal berupa lampu dan suara.

Baca: Faktor Ini yang Membuat Persib Bandung Kalah dari Perseru Serui

"Pembuatan alat ini, terinspirasi dari warga yang rumahnya rawan terkena banjir di Bojongsoang dan sekitarnya," ujar Oliver kepada sejumlah awak media di SMAN 1 Baleendah, Senin (13/11/2017).

Setidaknya dengan adanya alat ini, imbunya, bisa membantu masyarakat agar lebih sigap dan waspada serta mengurangi kerugian yang lebih besar

Siswa kelas XI itu, mengatakan, alat tersebut bisa ditanam di sekitar rumah atau digantung di sungai.

Namun, untuk di sungai diperlukan penahan atau pipa yang lebih kuat, guna menahan alat agar tak terbawa arus.

"Kami juga pakai rangkaian seri, agar kalau terjadi kerusakan bisa langsung ditemukan kerusakannya, biar masyarakat bisa lebih waspada," ujarnya.

Alat tersebut, diakui Oliver belum pernah diujicobakan di sungai. "Kalau dibelakang rumah pernah, sebelum air meluap ke dalam rumah, alat itu memberikan peringatan," katanya.

Guru Pembina KIR, Yulianti, sangat mengapresiasi ide tersebut. Menurutnya, membuat alat yang berguna bagi masyarakat setiap tahunnya, merupakan program dari ekstrakuliler tersebut.

"Alat ini memang belum tersosialisasi dengan baik. Saya harap alat ini bisa diuji kelayakannya agar manfaatnya terasa, terutama bagi masyarakat yang terdampak banjir," kata Yulianti.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved