Mahasiswa ITB Pembuat Pesawat Lipat, Raih Best Design Kontes Robot Terbang Indonesia 2017
Keunikannya terletak pada sayapnya yang bisa dilipat, sehingga dapat dibawa kemana-mana secara mudah.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Ichsan
"Selama delapan bulan meriset foldingnya (sayap lipat). Kami menggunakan coordinated airway system, kemudian dikontrol dalam ground control station.
Nikahnya Diam-Diam dan Sudah Punya Anak, Penampilan Artis Cantik Ini Pangling: Mirip ABG Banget! https://t.co/PkpBmTcaQo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 3, 2017
Fadli, anggota Tim Akash Adhyaksa lainnya mengatakan prestasi ini adalah bukti bahwa anak muda Indonesia bisa berinovasi dalam dunia teknologi.
"Kami merasa bangga dengan mengembangkan teknologi yang dikembamgkan negara maju. Anak Indonesia itu bisa mengejar ketertinggalan teknologi dari negara maju," ujarnya.
Dalam pembuatan pesawat ini, Tim Akash Adhyaksa mendapatkan bantuan keuangan dari LK ITB, FTMD ITB, dan beberapa perusahaan swasta.
Pesawat lipat Akash Adhyaksa mendapatkan penghargaan Best Design.
Jika Ingin Kembali ke Jalur Juara, Persib Bandung Kudu Datangkan Makan Konate! https://t.co/FUe3UsiMZZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 3, 2017
Atas inovasinya tersebut, Tim Akash Adhyaksa diganjar piala juara dua, sertifikat penghargaan, dan total uang pembinaan sebesar Rp 6juta.
Keberhasilan tim ini dalam membuat pesawat lipat, adalah hasil kerja sama antar anggota Tim Akash Adhyaksa yang terdiri dari Nathan,Tobias Samuel, Tegar Satria, Reza Prama, Nurhayyan, Rizqina Rifqi, Sofia Karina, Rahmat Aria, Ahmad Fadlillah, M. Naufalino Fadel, Navila Akhsanil, Muhammad Hanif, Irsyad Lukman, Azizul Hanif, Luthfi Irawan, Umar Al- Faruqi, serta Tjia Johan.